Rinjani Kembali Telan Korban, Pendaki Swiss Berhasil Diselamatkan

LOMBOK — Operasi penyelamatan berskala internasional kembali membuktikan efektivitas kolaborasi lintas instansi di Indonesia.

Seorang pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger, berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat setelah mengalami kecelakaan saat menapaki jalur ekstrem di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (16/7/2025).

Proses evakuasi dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter dari Bali. Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menyampaikan bahwa helikopter Bali Air berhasil mendarat di area yang sulit dijangkau, tepatnya di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, lokasi yang berdekatan dengan titik korban jatuh.

“Korban langsung diterbangkan menuju Rumah Sakit BIMC Kuta di Denpasar untuk mendapat penanganan medis,” ujar Hariyadi di Mataram.

Dalam misi tersebut, helikopter juga mengangkut anak dari korban serta seorang dokter asal Spanyol.

Mereka mendarat dengan selamat di helipad Bali Air pada pukul 17.30 WITA, kemudian Emmenegger segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Data dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menyebutkan bahwa korban memulai pendakian dari jalur Sembalun pada Selasa (15/7/2025). Sekitar pukul 11.25 WITA keesokan harinya, laporan kecelakaan diterima dari porter dan pemandu yang mendampingi korban.

Lokasi kejadian berada sekitar 25 menit sebelum Jembatan Besi yang mengarah ke Danau Segara Anak.

Menanggapi laporan tersebut, Kantor SAR Mataram bersama Pos SAR Kayangan segera menurunkan tim penyelamat lengkap dengan peralatan panjat gunung, alat komunikasi, perlengkapan medis, hingga kendaraan operasional.

“Tim rescue dilengkapi dengan perlengkapan mountaineering dan evakuasi sesuai kebutuhan, untuk memastikan proses berjalan cepat dan aman,” jelas Hariyadi.

Keberhasilan penyelamatan ini tak lepas dari kerja sama berbagai unsur, termasuk BTNGR, TNI, Polri, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, Bali Air, Emergency Medical Help Center (EMHC), Rinjani Squad, Dinas Pemadam Kebakaran, relawan, porter, dan pemandu lokal.

“Dengan dukungan Kantor SAR Denpasar dan prosedur standar evakuasi medis udara (EMU), korban dapat diselamatkan dan langsung mendapat perawatan medis lanjutan,” pungkas Hariyadi.

Insiden ini kembali menyoroti pentingnya kesiapan sistem penyelamatan di kawasan wisata alam yang menantang, serta menunjukkan kecepatan tanggap darurat Indonesia dalam menangani wisatawan mancanegara. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *