Polisi Telusuri Kepemilikan Koper Berisi Senjata dan Granat di Pasar Minggu

JAKARTA SELATAN – Sebuah koper yang semula dianggap biasa oleh seorang warga lanjut usia di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mendadak menyita perhatian publik usai ditemukan berisi senjata api, peluru, dan granat.

Kepolisian kini menelusuri lebih lanjut keberadaan koper misterius tersebut, yang diduga milik seorang warga negara asing.

Peristiwa bermula ketika seorang pria berinisial MMT (60), warga Pasar Minggu, membuka sebuah koper yang telah dititipkan kepadanya hampir satu tahun.

Tanpa diduga, ia mendapati isi koper tersebut mengandung senjata api lengkap dengan amunisi, serta sejumlah granat. Temuan tersebut langsung ia laporkan ke Polsek Pasar Minggu, Jumat (18/7/2025).

“Dimintakan tolong oleh warga negara Filipina untuk mengambil barang-barang milik WNA tersebut di Kelapa Gading, Jakut, untuk dibawa ke kos saksi,” jelas Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, Minggu (20/7/2025).

Diketahui bahwa koper tersebut milik seorang pria berkebangsaan Filipina bernama Mario Marcos, yang sempat tinggal di Indonesia bersama istrinya dan dua anaknya hingga tahun 2023. MMT merupakan tukang urut yang biasa melayani pasangan tersebut.

Mario sempat meminta MMT untuk mengambil koper miliknya di kawasan Kelapa Gading.

Namun, koper tersebut dibiarkan di kamar kos hingga akhirnya dibuka karena tidak kunjung diambil.

“Karena sudah terlalu lama, sekitar satu tahun berada di kos, koper dan barang tersebut akhirnya dibuka oleh saksi, ternyata ditemukan barang-barang tersebut,” ujar Anggiat.

Penemuan koper itu kemudian diceritakan MMT kepada seorang pendeta berinisial SER, yang kemudian bersama-sama melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Berikut isi lengkap koper yang kini ditangani kepolisian:

Satu pucuk pistol Glock 42

Empat magasin

Satu holster

Tiga korek api berbentuk granat

Satu granat asap dan satu granat flash

Ratusan peluru berbagai kaliber

Barang-barang berbahaya itu kini diamankan dan diperiksa oleh tim penjinak bom dari Gegana Brimob Polda Metro Jaya.

“Bahwa barang bukti keseluruhan dibawa Detasemen Jibom Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya,” terang Anggiat.

Kapolsek juga menambahkan bahwa Mario dan istrinya pernah mengaku sebagai dokter, namun mereka diketahui tidak berpraktik di rumah sakit dan hanya menjual serum. Jenis serum yang dimaksud tidak diketahui secara pasti.

Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai motif dan alasan penyimpanan senjata tersebut di Indonesia.

Polisi masih mendalami keterlibatan pihak-pihak lain serta kemungkinan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pemilik koper. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *