Minim Akses dan Edukasi, Nenek 81 Tahun di Sikka Meninggal Dunia karena Rabies

SIKKA – Kematian seorang nenek berusia 81 tahun asal Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kembali menggugah kesadaran akan pentingnya edukasi dan respons cepat terhadap kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), khususnya di wilayah pelosok.

Yuliana Juli, warga lanjut usia tersebut, meninggal dunia pada Senin (21/7/2025) pukul 05.00 Wita, setelah sempat menunjukkan gejala khas rabies seperti takut angin (aerophobia) dan air (hydrophobia).

Perempuan renta ini diketahui digigit anjing peliharaannya sendiri sekitar empat bulan sebelum meninggal.

“Iya (sudah meninggal),” kata Servasius Situ, Dokter Puskesmas Watubaing saat dikonfirmasi pada Senin pagi.

Sebelum dirujuk ke rumah sakit, Yuliana sempat menolak makan dan minum sehari sebelumnya. Pada Selasa pagi (15/7/2025), ia mengalami kejang selama lima menit, mengeluh sakit kepala, tetapi tidak menunjukkan gejala demam.

Melihat kondisi tersebut, keluarga membawanya ke Puskesmas Watubaing, tempat ia diperiksa dan teridentifikasi memiliki gejala rabies.

Tim medis kemudian merujuk pasien ke RSUD Tc. Hillers Maumere pada malam harinya. Namun, setelah dua hari dirawat, pasien dipulangkan ke rumah pada Kamis (17/7/2025) atas permintaan keluarga.

“Pasien pulang karena permintaan dari keluarga. Pihak rumah sakit menyetujui permintaan tersebut,” ujar Kepala Desa Lewomada, Dominikus Pondeng, Jumat (18/7/2025).

Kasus ini menunjukkan bahwa meskipun pasien telah mendapatkan pemeriksaan dan perawatan awal, pengambilan keputusan oleh keluarga untuk menghentikan perawatan di fasilitas medis turut berkontribusi pada risiko fatal rabies.

Pentingnya kesadaran masyarakat tentang dampak serius dari rabies menjadi sorotan, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses terhadap vaksinasi dan pengetahuan kesehatan.

Otoritas kesehatan setempat diharapkan meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya penanganan cepat terhadap kasus gigitan anjing, termasuk anjuran agar korban segera mendapatkan vaksin anti-rabies dalam waktu 24 jam pascakejadian. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *