Ricuh di UKSW Salatiga, Mahasiswa dan Satpam Terlibat Adu Fisik

SALATIGA — Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada Selasa (22/7/2025) berubah menjadi ricuh ketika mahasiswa dan satuan pengamanan (satpam) kampus terlibat dalam bentrokan fisik di area depan Gedung Lembaga Kemahasiswaan (LK) dan kafetaria kampus.
Aksi protes tersebut digelar untuk menuntut pencopotan Rektor UKSW, Prof. Intyas Utami.
Awalnya berjalan damai, mahasiswa menyampaikan orasi mereka di kantor Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) dan kemudian di gerbang utama kampus.
Namun, ketegangan meningkat ketika massa aksi membakar replika keranda dan pocong sebagai bentuk simbolik matinya keadilan dan kebenaran di lingkungan kampus.
Saat kobaran api mulai menyala, satpam kampus mencoba memadamkannya dengan alat pemadam api ringan (APAR). Tindakan tersebut memicu amarah mahasiswa.
Mahasiswa menilai langkah satpam sebagai bentuk pembungkaman aspirasi. Kontak fisik pun tak terhindarkan; keranda dan pocong sempat diperebutkan.
Aksi saling dorong bahkan sempat berujung kejar-kejaran dan adu pukul, sebelum akhirnya situasi berhasil dikendalikan.
Ketua Senat Mahasiswa Universitas (SMU) UKSW, Tri Aprivander Waruwu, menyatakan bahwa aksi tersebut adalah respons moral terhadap kondisi kampus yang dianggap jauh dari nilai-nilai keadilan.
“Hari ini kami kembali menggelar aksi solidaritas atas keresahan yang terjadi. Sehingga kami menagih janji dari pembina dan pengurus yayasan dalam gerakan moral ini untuk mencabut mandat Rektor Prof. Intyas Utami,” ujarnya.
Menurutnya, tuntutan pencopotan rektor bukan berasal dari segelintir orang, melainkan suara mayoritas mahasiswa.
“Kami mendesak agar aspirasi mahasiswa bisa diakomodir pembina dan pengurus yayasan, itu adalah tuntutan dari akar rumput mahasiswa. Sehingga jika tidak terealisasi, kami akan terus berjuang,” tegasnya.
Pihak rektorat UKSW belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut hingga berita ini diturunkan. []
Nur Quratul Nabila A