Ile Lewotolok Meletus 11 Kali dalam Sehari, Warga Diminta Jauhi Radius Bahaya

LEMBATA — Gunung Ile Lewotolok kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik signifikan. Pada Rabu, 23 Juli 2025, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat terjadi 11 kali letusan dalam kurun waktu satu hari. Letusan tersebut disertai dentuman dengan intensitas lemah hingga kuat, menandai gejala erupsi yang tak bisa diabaikan.

“Teramati 11 kali letusan dengan tinggi 100–400 meter dan warna asap putih dan kelabu,” ujar Fajaruddin M. Balido, petugas Pos PGA Ile Lewotolok dalam keterangannya, Rabu pagi.

Letusan tercatat melalui seismograf dengan amplitudo berkisar antara 6,6 hingga 21,4 milimeter dan durasi selama 35–47 detik. Secara visual, kondisi gunung pada saat pengamatan tampak bervariasi antara cerah hingga berkabut tipis (kabut 0–I).

Asap dari kawah bertekanan lemah terlihat membubung setinggi 25–50 meter dari puncak, menandakan masih adanya tekanan dari dalam perut bumi. Selain letusan, gunung yang terletak di Pulau Lembata itu juga mengalami 24 kali gempa embusan serta satu kali gempa vulkanik dalam.

Cuaca di sekitar puncak gunung pada hari itu dilaporkan cerah berawan dengan suhu udara berkisar antara 23–25 derajat Celcius dan angin bertiup lemah ke arah tenggara dan barat.

Mengantisipasi potensi bahaya yang lebih besar, petugas kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi.

“Waspadai potensi ancaman bahaya dari guguran dan longsoran lava serta awan panas dari sektor selatan, tenggara, barat, dan timur laut,” imbau Fajaruddin.

Tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok saat ini masih berada pada Level III atau Siaga, dan status ini belum menunjukkan tanda penurunan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *