DPRD Desak Pembangunan Infrastruktur Kukar Tak Hanya Jadi Wacana

ADVERTORIAL – Dorongan terhadap percepatan pembangunan infrastruktur dasar di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mendapat sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun. Ia mengingatkan bahwa pembangunan harus diarahkan pada pemenuhan kebutuhan utama masyarakat yang langsung menyentuh kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, perhatian terhadap infrastruktur bukan hanya penting, tetapi mutlak dijadikan prioritas oleh pemerintah daerah. “Infrastruktur itu wajib dinomorsatukan karena menyangkut langsung kepentingan rakyat,” tegas Samsun saat ditemui pada Jumat (04/07/2025).

Ia menjelaskan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) perlu dikelola dengan prinsip keberpihakan kepada masyarakat. Pemanfaatan dana tersebut, kata Samsun, sebaiknya tidak hanya dialokasikan untuk pembangunan jalan atau jembatan, tetapi juga untuk menunjang pelayanan publik di sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan.

“PAD itu harus dikelola untuk kepentingan rakyat, baik dalam bentuk infrastruktur fisik maupun program-program pelayanan publik lainnya,” ujarnya.

Selain berbicara mengenai infrastruktur umum, Samsun juga mengulas sektor pertanian di Kukar yang menurutnya mengalami perkembangan menggembirakan. Ia menilai, kemajuan ini tidak terlepas dari kerja keras dan arah kebijakan bupati sebelumnya yang memberi perhatian besar terhadap pertanian.

“Pengembangan pertanian di Kukar cukup pesat dan maju menurut saya. Kinerja Bupati sebelumnya cukup bagus di sektor pertanian, dan itu merupakan prestasi yang harus terus ditingkatkan,” katanya menambahkan.

Meski begitu, ia tetap menyoroti persoalan klasik yang kerap dihadapi para petani, yaitu terbatasnya infrastruktur penunjang yang belum merata. Ia menyebut pentingnya pembangunan bendungan, irigasi, jalan usaha tani, serta akses ke pasar sebagai bagian dari solusi jangka panjang untuk mewujudkan pertanian yang mandiri.

“Kalau semua itu sudah dibangun dengan baik, maka petani kita bisa mandiri. Mereka tidak akan bergantung pada bantuan. Dengan atau tanpa bantuan, petani tetap bisa menanam asalkan ada dukungan infrastruktur,” pungkasnya.[]

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *