Koperasi Harus Jadi Solusi, Bukan Sekadar Formalitas

ADVERTORIAL – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Guntur, mendorong agar program strategis Koperasi Merah Putih dapat difokuskan sebagai penyedia utama modal usaha bagi sektor peternakan lokal. Menurutnya, langkah ini penting untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan mengurangi ketergantungan pasokan ternak dari luar, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi. “Sekarang peternakan kita masih tergantung dari luar. Kenapa kita tidak bangun dari dalam? Koperasi ini bisa jadi instrumen penggerak ekonomi lokal dari sektor peternakan,” tegas Guntur.

Ia menjelaskan, Koperasi Merah Putih yang merupakan program unggulan pemerintah pusat, sejatinya memiliki struktur yang lengkap dan siap pakai, mulai dari penjaminan modal hingga sistem operasional yang tertata. Karena itu, ia menilai Kalimantan Timur harus mampu memanfaatkan program ini secara maksimal sesuai dengan potensi daerah masing-masing, khususnya desa-desa berbasis sektor peternakan. “Kalau koperasi ini dibentuk atas mandat pusat, berarti semua sistemnya sudah disiapkan. Tinggal bagaimana kita mengarahkan agar sesuai dengan potensi lokal,” ujar politisi asal Kutai Kartanegara itu.

Guntur juga mengusulkan agar Koperasi Merah Putih menjadi alat pembinaan bagi koperasi-koperasi desa yang selama ini berjalan tanpa arah yang jelas. Ia berharap kehadiran koperasi ini bisa menyaring dan mengarahkan koperasi-koperasi lokal agar lebih terorganisir, produktif, dan berkelanjutan. “Koperasi Merah Putih bisa jadi alat penyaring agar koperasi di desa berjalan sesuai sistem. Tidak hanya aktif, tapi juga berdampak,” tambahnya, pada (24/07/2025).

Selain sektor peternakan, Guntur turut mendorong penguatan koperasi di sektor pertanian dan perkebunan. Menurutnya, koperasi desa harus memiliki peran konkret sebagai penyedia pupuk, penyerapan hasil panen, hingga fasilitator distribusi produk pertanian dan perkebunan secara efisien.

Ia menekankan, koperasi tidak boleh hanya menjadi formalitas administratif, melainkan harus benar-benar menjadi penggerak ekonomi riil di desa. Koperasi yang berjalan dengan baik juga dinilai berpotensi menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa keberhasilan program Koperasi Merah Putih sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga peran aktif masyarakat. Kepemimpinan kepala desa dan manajemen koperasi juga dinilai sebagai kunci penting kesuksesan program ini. “Kalau koperasi dijalankan dengan benar, ini bisa menghasilkan PADes dan membuka lapangan kerja. Tapi perlu orang yang tepat dan visi usaha yang kuat,” pungkasnya. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *