Komisi IV DPRD Kaltim Desak Percepatan Prodi Kedokteran Hewan Unmul
05/08/2025
ADVERTORIAL – Upaya pengembangan pendidikan tinggi di bidang kedokteran hewan di Kalimantan Timur mendapat perhatian serius dari Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar antara Komisi IV dengan pihak Universitas Mulawarman (Unmul) pada Senin (04/08/2025).
Pertemuan tersebut membahas usulan dukungan terhadap pembukaan Program Studi Kedokteran Hewan jenjang sarjana serta Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan di Unmul. Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, yang memimpin langsung pertemuan itu, menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana tersebut.
“Kami juga mendukung dan memang kebutuhan Prodi bahkan fakultas hewan di Kaltim itu sangat dibutuhkan, karena di satu sisi peminat putra-putri Kaltim untuk menempuh studi kedokteran hewan itu cukup tinggi terbukti dari survei Unmul lakukan hampir 80 persen calon mahasiswa putra-putri Kaltim itu berminat untuk menempuh pendidikan di fakultas kedokteran hewan,” kata Darlis.
Ia menilai bahwa langkah tersebut bukan sekadar memenuhi kekurangan tenaga dokter hewan di daerah, melainkan sebagai pijakan awal bagi pendirian Fakultas Kedokteran Hewan yang berdiri secara mandiri di masa depan.
“Sesuai dengan rencana, mereka akan mendirikan prodi Kedokteran hewan di dalam lingkungan fakultas kedokteran sebagai cikal bakal untuk kelak mereka berjuang untuk mendirikan sebuah fakultas tersendiri yakni fakultas kedokteran hewan,” ujarnya.
Darlis menambahkan bahwa seluruh persyaratan administratif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah dipenuhi. Kini, yang dibutuhkan hanyalah dukungan secara tertulis dari para pemangku kebijakan, termasuk DPRD Kaltim.
Menurutnya, keberadaan tenaga medis hewan di Kaltim masih sangat terbatas, padahal daerah ini memiliki potensi besar di sektor peternakan. Ia menyoroti minimnya fasilitas layanan kesehatan hewan seperti puskesmas hewan maupun klinik keliling di berbagai wilayah.
“Dengan hadirnya Prodi kedokteran hewan ini untuk mendukung bagaimana keamanan dan ketahanan pangan di Kaltim bisa juga terjadi dengan baik termasuk adalah bagaimana mencegah terjadinya transfer penyakit dari hewan ke manusia serta dengan adanya tenaga-tenaga kedokteran hewan maka kasus seperti itu bisa dicegah,” tutur Darlis.
Ia optimistis bahwa program studi ini dapat mulai menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 2026, dengan target awal sebanyak 50 orang.
“Kalau persyaratan ini mereka bisa upload pada tahun 2025 ini, Insyaallah tahun ajaran baru 2026 mereka optimis akan menerima minimal 50 orang mahasiswa kedokteran hewan dan sebagai awal mereka hanya bisa menerima 50 orang,” tutupnya.[]