Riau dan Kalbar Alami Karhutla Terluas, Pemerintah Tambah Pasukan Pemadam

PALANGKA RAYA — Pemerintah pusat mengerahkan tambahan personel TNI dan Polri ke Provinsi Riau dan Kalimantan Barat (Kalbar) untuk memperkuat upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengalami eskalasi signifikan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut kedua provinsi tersebut mencatatkan luas karhutla tertinggi secara nasional tahun ini.

“Dalam kondisi meningkat seperti ini, kami bentuk satuan khusus. Di Riau, setiap kabupaten/kota ditugaskan 100 personel TNI dan 100 personel Polri. Di Kalbar, kami bentuk satgas Babinsa sebanyak 50 orang dan satgas Bhabinkamtibmas 50 orang,” ujar Suharyanto saat meninjau kesiapan sarana dan prasarana penanganan karhutla di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Kamis (7/8/2025).

Langkah penambahan personel dilakukan karena pemadaman darat dinilai lebih efektif dalam menanggulangi karhutla dibanding metode udara.

Selain mengerahkan aparat negara, satuan tugas (satgas) gabungan juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, serta unsur masyarakat lainnya.

Namun, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menduduki posisi ketiga dalam luas sebaran karhutla belum mendapat tambahan personel.

Suharyanto menjelaskan, kondisi karhutla di Kalteng masih dianggap terkendali, dan satgas darat yang ada dinilai sudah mampu menjalankan tugas pemadaman secara maksimal. Operasi modifikasi cuaca juga tetap berjalan untuk mendukung pengendalian titik api.

“Seluruh pemangku kepentingan di daerah, baik kabupaten, kota, maupun provinsi, sudah bersinergi membentuk satgas gabungan. Penanganan karhutla adalah tanggung jawab bersama, dan butuh keterlibatan aktif semua elemen,” pungkas Suharyanto.

Dengan kondisi cuaca yang cenderung kering dan angin kencang, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran terbuka yang dapat memperburuk situasi.

Pemerintah menegaskan akan menindak tegas pelaku pembakaran lahan secara sengaja. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *