Kaltim Andalkan Budaya untuk Prestasi Nasional

ADVERTORIAL – Rencana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar seleksi atlet olahraga tradisional tahun ini bukan sekadar mencari perwakilan ke tingkat nasional. Lebih dari itu, langkah ini dinilai menjadi momentum kebangkitan warisan budaya daerah yang selama ini mulai jarang dimainkan generasi muda.

Ajang Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) 2025 di Gorontalo, yang dijadwalkan September mendatang, menjadi titik sasaran. Namun, sebelum sampai ke sana, Dispora Kaltim memastikan seleksi dilakukan berjenjang, dimulai dari tingkat kabupaten/kota lalu berlanjut ke tingkat provinsi.

“Kita sedang persiapkan seleksi daerah untuk Potradnas. Nantinya para atlet dari kabupaten/kota akan kami kumpulkan, lalu kami seleksi lagi di tingkat provinsi. Pemenangnya akan kita kirim ke Gorontalo,” ujar Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Saputra Sugiarta, Jumat (23/5/2025).

Tiga cabang olahraga tradisional telah dipastikan masuk daftar seleksi: enggrang, menyumpit, dan balogo. Ketiganya bukan hanya lomba ketangkasan, tetapi juga permainan yang sarat nilai edukasi, kekompakan, dan kearifan lokal.

Potradnas sendiri merupakan agenda rutin Kementerian Pemuda dan Olahraga yang mempertemukan atlet tradisional dari seluruh Indonesia. Ajang ini menjadi ruang kompetisi sekaligus etalase budaya daerah, memperkenalkan permainan rakyat kepada khalayak luas.

Dispora Kaltim berharap momentum ini dapat membangkitkan kembali minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap olahraga tradisional. Bagi Bagus, target mereka tidak berhenti pada partisipasi. “Kita ingin atlet dari Kaltim tak hanya tampil, tapi juga bisa bersaing. Tahun lalu, kita berhasil meraih juara 3 nasional di Potradnas 2024 yang digelar di Palu. Itu jadi semangat untuk lebih siap tahun depan,” jelasnya.

Persiapan yang matang menjadi kunci. Meski seleksi resmi belum dimulai, Bagus menegaskan bahwa perencanaan sudah hampir rampung. Seleksi provinsi ditargetkan berlangsung jauh sebelum jadwal keberangkatan, sehingga para atlet punya waktu cukup untuk berlatih intensif. “Kemungkinan besar pelaksanaan nasionalnya di bulan September. Jadi seleksi kita akan digelar lebih dulu agar persiapan lebih matang,” imbuhnya.

Partisipasi penuh seluruh kabupaten/kota menjadi harapan besar. Menurut Bagus, keterlibatan daerah tidak hanya membantu menemukan talenta terbaik, tetapi juga menjaga eksistensi olahraga tradisional di tengah gempuran permainan modern.

Dispora meyakini, pembinaan olahraga tradisional mampu menghasilkan dua keuntungan sekaligus: prestasi di tingkat nasional dan pelestarian identitas budaya daerah. Kombinasi ini diyakini akan memperkuat posisi Kaltim dalam kancah Potradnas 2025.

Dengan pengalaman manis tahun lalu dan dukungan penuh dari daerah, optimisme pun menguat. Seleksi yang ketat, pembinaan terarah, dan semangat menjaga budaya lokal diharapkan menjadi modal besar Kaltim untuk meraih hasil terbaik di Gorontalo. []

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *