Literasi Digital Jadi Fokus Pembinaan Pemuda Kaltim

ADVERTORIAL – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) memandang literasi digital sebagai salah satu kunci penting dalam membentuk generasi muda yang cerdas dan berdaya saing. Dalam era teknologi yang serba cepat, media sosial memang memberikan kemudahan akses informasi, namun di balik itu tersimpan potensi risiko yang dapat menyeret penggunanya pada persoalan hukum.

“Kami terus mengedukasi para pemuda agar bijak dalam menggunakan media digital. Memang, media digital sangat mudah diakses, tetapi rawan disalahgunakan,” ujar Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (08/08/2025).

Hasbar menegaskan bahwa salah satu ancaman terbesar dari penggunaan media sosial yang tidak terkendali adalah terjeratnya seseorang pada pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). “Kalau kita tidak bijak memanfaatkan media sosial, ada risiko terjerat Undang-Undang ITE. Biasanya, kesadaran baru muncul setelah terkena masalah hukum, padahal seharusnya sejak awal kita sudah berhati-hati,” jelasnya.

Menyadari hal ini, Dispora Kaltim tidak hanya memberikan peringatan, tetapi juga mengambil langkah aktif dengan menggelar sosialisasi langsung di berbagai daerah. Program literasi digital ini menjadi bagian integral dari pembinaan pemuda di Kaltim. “Karena itu, di beberapa daerah kami memberikan edukasi kepada pemuda agar tetap bijak dalam memanfaatkan media sosial. Sebab, tidak menutup kemungkinan jika aspirasi disampaikan secara berlebihan di media sosial, hal itu justru bisa berujung pada persoalan hukum,” tambahnya.

Menurut Hasbar, media sosial ibarat ruang publik yang memiliki aturan main tegas. Setiap unggahan, komentar, atau pernyataan yang dibagikan ke publik memiliki konsekuensi hukum. Kebebasan berekspresi, meski dijamin undang-undang, tetap memiliki batas. “Menyampaikan pendapat adalah hak semua warga negara, namun harus tetap sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

Dispora Kaltim mendorong pemuda agar memanfaatkan media digital secara positif, mulai dari membangun jejaring yang bermanfaat, mengembangkan kreativitas, hingga mempromosikan kegiatan yang memberi dampak baik bagi masyarakat. Dengan begitu, media sosial tidak sekadar menjadi hiburan, melainkan sarana pemberdayaan.

“Media digital bisa menjadi senjata dua mata. Kalau digunakan dengan bijak, manfaatnya luar biasa. Tapi kalau digunakan sembarangan, dampaknya bisa sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” pungkas Hasbar.

Ke depan, Dispora Kaltim berkomitmen memperluas cakupan sosialisasi literasi digital melalui kolaborasi dengan sekolah, organisasi kepemudaan, dan komunitas masyarakat. Harapannya, kesadaran digital tertanam kuat sehingga pemuda Kaltim dapat menjadi pengguna media sosial yang tidak hanya aktif, tetapi juga cerdas, bijak, dan bertanggung jawab di tengah pesatnya perkembangan teknologi. []

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *