Gunung Semeru Kembali Erupsi Empat Kali dalam Sehari, PVMBG Keluarkan Imbauan Waspada

LUMAJANG — Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur kembali meningkat.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tercatat mengalami empat kali erupsi hanya dalam kurun waktu beberapa jam pada Kamis (21/8/2025) pagi.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.45 WIB. Meskipun visual letusan tidak teramati, petugas mencatat aktivitas erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat. Tidak lama berselang, erupsi kembali terjadi pada pukul 05.31 WIB.
“Kemudian Gunung Semeru erupsi kembali pada pukul 05.31 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Kolom abu pada erupsi tersebut teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Aktivitas vulkanik pun berlanjut dengan erupsi ketiga pada pukul 05.48 WIB, kali ini dengan tinggi kolom letusan mencapai 1 kilometer di atas puncak atau sekitar 4.676 mdpl.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” tuturnya.
Gunung Semeru kemudian kembali mengalami erupsi keempat pada pukul 06.58 WIB. Letusan menghasilkan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak (4.476 mdpl) dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Aktivitas tersebut juga terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 150 detik.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi.
Warga dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, aktivitas masyarakat juga dilarang dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda awan panas maupun aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujar Liswanto.
Selain itu, warga diminta tetap mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Potensi bahaya juga bisa meluas ke anak sungai dari aliran utama tersebut.
PVMBG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat di sekitar lereng Semeru agar dampak aktivitas vulkanik dapat diminimalisasi dan keselamatan tetap terjaga. []
Nur Quratul Nabila A