FDA Temukan Cs-137 di Udang Beku Indonesia, Pemerintah Lakukan Investigasi

JAKARTA — Pemerintah Indonesia merespons cepat polemik dugaan terkontaminasinya udang beku asal Indonesia oleh zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) yang sebelumnya dilaporkan otoritas Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA).
Sejumlah kementerian bergerak bersama untuk memastikan keamanan produk ekspor sekaligus menjaga reputasi dagang Indonesia di pasar global.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan hasil pemeriksaan bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menunjukkan bahan baku udang dari tambak di Lampung dan Pandeglang aman dari paparan radioaktif.
Kontaminasi justru terdeteksi pada cerobong pabrik pengolahan PT Bahari Makmur Sejati (BMS), yang lokasinya berdekatan dengan industri peleburan besi.
“Artinya bahan bakunya tidak ada masalah, tetapi udara luar yang kemungkinan membawa paparan radioaktif masuk ke area pabrik,” kata Trenggono, Kamis (22/8/2025).
Ia menekankan pentingnya pemisahan kawasan industri pangan dengan industri berat demi mencegah risiko serupa.
Kementerian Perindustrian pun langsung menindaklanjuti. Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita menginstruksikan pembentukan tim khusus lintas kementerian untuk menangani kasus ini. Tim tersebut akan beranggotakan Kemenperin, KKP, dan Bapeten.
“Arahan Pak Menteri jelas, tim ini harus segera bekerja sama dengan lembaga terkait,” ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, di Bekasi, Jumat.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan sudah melakukan rapat koordinasi dengan KKP dan Bapeten.
Menurutnya, hasil inspeksi lanjutan akan menjadi dasar bagi Indonesia dalam melakukan negosiasi dengan otoritas perdagangan Amerika Serikat.
“Kalau terbukti tidak ada kandungan Cesium-137, kami akan lakukan pembicaraan lanjutan dengan AS,” ujarnya di Jakarta.
Pemerintah menilai kasus ini sebagai keadaan kahar atau force majeure. Namun, para menteri sepakat penanganannya tidak boleh setengah-setengah karena menyangkut keberlanjutan ekspor makanan laut Indonesia. []
Nur Quratul Nabila A