Pengendalian Banjir 2015 Tembus Rp 500 M
Upaya pengendalian banjir di Kota Samarinda jelas memerlukan biaya yang tidak sedikit. Terlebih dalam penanganan hilir masalah, karena langsung berhubungan dengan objek-objek yang bisa memperparah banjir. Sedangkan penanganan di hulu masalah, lebih kepada langkah-langkah pencegahan, seperti dengan memperketat izin pematangan lahan.
Hal ini diakui Kabid Pengendalian Banjir Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Samarinda, Budi Tristiyono saat ditemui Sapos di Balai Kota, kemarin siang. Kata dia, dalam APBD Samarinda 2014, kucuran dana untuk pengendalian banjir memang sangat minim. Dari yang diajukan sekitar Rp 400 miliar lebih, yang digelontorkan hanya sekitar Rp 100 miliar. Karena itu, pihaknya memaksimalkan sumber daya yang ada. Termasuk dengan melakukan perawatan terhadap drainase dalam kota secara swakelola.
“Tapi dengan cara swakelola ini ternyata sangat efektif. Bisa dilihat hasilnya di lapangan. Meski hujan deras, tapi genangan hanya sebentar saja. Karena airnya langsung mengalir lancar,” klaimnya.
Lantas bagaimana dengan banjir yang terjadi Rabu (28/5) lalu? Budi tidak menampiknya. Namun ia beralasan banjir parah terjadi karena curah hujan yang tinggi dengan durasi cukup panjang. Ditambah juga dengan kondisi air sungai yang pasang. Meski begitu, ia berharap agar upaya memaksimalkan sejumlah alat pengendalian banjir serta tim “Hantu Banyu” bisa memberi dampak signifikan.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas PU Kaltim. Terutama untuk bisa melanjutkan pembangunan drainase di Simpang Sempaja hingga Gang Ahim di Samarinda Utara. Juga di segmen Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda Ilir. Begitu pula di segmen Jalan Sentosa, Sungai Pinang yang kini dimulai dengan pengerukan dengan menggunakan ekskavator dan mobil penyedot lumpur.
Sementara itu, Budi melanjutkan, untuk pengendalian banjir tahun depan tetap memerlukan anggaran yang cukup besar. Di antaranya untuk program drainase Jalan Ir Sutami di Sungai Kunjang, pembenahan saluran pembuangan Polder Gang Indra di Samarinda Ulu, drainase Jalan Pasundan di Samarinda Ulu, serta sejumlah titik yang dinilai parah genangan banjirnya. Karena itu, diajukan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk pengendalian banjir 2015.
“Semoga saja nanti kucuran anggarannya bisa lebih maksimal. Karena sejumlah program yang ada juga tetap kembali kepada persiapan anggaran. Kalau anggarannya sedikit, tentu kita tidak bisa berbuat maksimal juga,” pungkas Budi. [] RedFj/KP