Lapas Khusus Koruptor Akan Dibangun, Butuh Rp4 Triliun

JAKARTA – Pemerintah tengah menyiapkan langkah besar dalam penegakan hukum terhadap kasus korupsi dengan merencanakan pembangunan lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus bagi terpidana korupsi.
Pembangunan fasilitas ini disebut membutuhkan koordinasi lintas kementerian karena mencakup banyak aspek, mulai dari infrastruktur hingga layanan kesehatan.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Agus, menjelaskan rencana pembangunan lapas khusus tersebut saat ini masih dalam tahap perencanaan.
“Kami dari kementerian hukum akan fokus membangun fasilitas inti lembaga pemasyarakatan. Saat ini penyusunan perencanaan masih berlangsung,” kata Agus.
Menurut Agus, sejumlah kementerian dilibatkan dalam proyek ini, antara lain Kementerian Perhubungan yang akan membangun dermaga, Kementerian Pekerjaan Umum untuk fasilitas pendukung dan perumahan pegawai, serta Kementerian Kesehatan untuk penyediaan sarana kesehatan.
“Jadi tidak mungkin selesai dalam satu tahun,” ujarnya, menegaskan bahwa pembangunan bersifat multiyears.
Tahun ini pemerintah telah mengajukan anggaran untuk studi kelayakan, dengan harapan pada tahun depan alokasi anggaran pembangunan bertahap dapat disalurkan melalui Kementerian Keuangan.
Estimasi biaya pembangunan lapas khusus ini mencapai hampir Rp4 triliun, termasuk penyediaan lahan untuk fasilitas penunjang.
“Lahan yang kami siapkan ada 18 titik lagi untuk pengembangan fasilitas. Namun untuk Sekolah Rakyat masih belum masuk dalam perencanaan,” tambah Agus.
Rencana pembangunan lapas khusus koruptor ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam beberapa kesempatan, Prabowo menegaskan komitmennya melawan korupsi yang dinilainya telah merugikan masyarakat luas.
“Saudara-saudara, koruptor-koruptor itulah yang buat guru-guru susah, dokter-dokter susah, perawat-perawat susah, petani susah. Karena itu, terima kasih dukungan Saudara-saudara,” ujar Prabowo dalam acara peluncuran tunjangan guru ASN daerah, Maret lalu.
Prabowo bahkan menyampaikan wacana pembangunan penjara khusus di pulau terpencil dengan pengamanan maksimal.
“Saya nanti juga akan sisihkan dana, saya akan bikin penjara yang sangat, pokoknya sangat kokoh, di suatu tempat, yang terpencil, mereka nggak bisa keluar malam hari. Kita akan cari pulau, kalau mereka mau keluar, biar ketemu sama hiu,” ucapnya.
Dengan rancangan tersebut, pemerintah berharap lapas khusus koruptor dapat menjadi simbol keseriusan negara dalam memberantas praktik korupsi, sekaligus memberikan efek jera bagi para pelaku. []
Nur Quratul Nabila A