Dua Korban Helikopter PK-IWS Ditemukan di Mimika

TIMIKA – Proses pencarian korban jatuhnya helikopter PK-IWS milik maskapai Intan Angkasa di Pegunungan Jila, Kabupaten Mimika, terus berlanjut. Tim SAR gabungan pada Kamis (11/09/2025) berhasil menemukan dua korban, yakni pilot Eko Puja dan teknisi Sudiarman, dalam kondisi meninggal dunia.

Kabar itu dibenarkan oleh Kasubsie Operasi dan Siaga Kantor SAR Timika, Charles Y Batlajery. “Benar, dua korban sudah ditemukan dan saat ini dalam proses evakuasi,” ujarnya. Meski demikian, dua orang lainnya yang turut berada di dalam helikopter masih dalam pencarian.

Tim penyelamat menghadapi kondisi sulit karena badan helikopter ditemukan dalam keadaan terbakar. Hal ini menyulitkan proses pencarian jasad korban di lokasi kejadian yang berada di tebing terjal. “Helikopter dalam kondisi terbakar sehingga tim perlu melakukan berbagai upaya untuk mencari dua korban lainnya,” kata Charles.

Selain faktor kebakaran, medan pegunungan Jila yang terkenal curam dan terisolasi menambah tantangan evakuasi. Tim SAR harus bekerja ekstra hati-hati untuk memastikan keselamatan mereka saat melakukan pencarian.

Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Kolonel Pnb Asri Efendi Rangkuti, menjelaskan bahwa posisi badan helikopter PK-IWS berada di lereng yang sulit dijangkau.

“Memang ada kesulitan yang dihadapi tim evakuasi di sana. Tidak ada tempat untuk landing, sehingga helikopter hanya berusaha menurunkan tim kemudian terbang lagi,” ungkapnya.

Keterbatasan ruang mendarat membuat tim penyelamat harus turun langsung menggunakan tali atau peralatan khusus. Kondisi ini memperlambat proses evakuasi dan menambah risiko, mengingat cuaca di wilayah pegunungan Papua sering berubah secara ekstrem.

Helikopter PK-IWS dilaporkan hilang kontak pada Rabu (10/09/2025) ketika sedang dalam perjalanan dari Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, menuju Bandara Mozes Kilangin, Timika. Penerbangan yang seharusnya rutin itu berakhir tragis setelah ditemukan jatuh di wilayah Pegunungan Jila.

Hingga kini, aparat gabungan dari SAR, TNI AU, dan pihak terkait masih terus berupaya menemukan dua korban lain yang belum ditemukan. Proses evakuasi diperkirakan akan memakan waktu lebih lama, mengingat medan yang sangat berat.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan transportasi udara di wilayah Papua yang dikenal memiliki kontur geografis sulit. Kehilangan dua awak helikopter sekaligus meninggalkan duka mendalam bagi dunia penerbangan nasional.

Meski penuh kendala, Tim SAR menegaskan komitmennya untuk menuntaskan pencarian hingga seluruh korban berhasil dievakuasi. Bagi mereka, keberhasilan misi bukan hanya soal menemukan korban, tetapi juga menghormati nyawa yang telah hilang dalam tragedi tersebut. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *