RSUD dr. Soedarso Pontianak Terus Berbenah, Kini Bangun Gedung Inap Standar Senilai Rp 31,4 Miliar

Desain Gedung Rawat Inap Standar (Gedung Kris) RSUD dr. Soedarso Pontianak.
PONTIANAK, PRUDENSI.COM-Managemen RSUD dr. Soedarso Pontianak dibawah kepemimpinan Harry Agung Tjahyadi terus berkembang, terbaru kini tengah membangun Gedung Rawat Inap Standar (Gedung Kris) yang akan menambah kapasitas sebanyak 124 tempat tidur baru.
Penambahan gedung ini guna mengantisipasi terjadinya peningkatan jumlah kunjungan pasien, khususnya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan layanan rujukan.
Direktur RSUD dr. Soedarso, Harry Agung Tjahyadi mengatakan, bahwa pembangunan gedung tersebut merupakan langkah strategis bersama Pemerintah Provinsi Kalbar untuk memperluas kapasitas layanan rawat inap.
“Oleh karena itu, tahun ini kita melakukan beberapa pembangunan fisik dalam rangka menambah tempat tidur rawat inap,” ungkapnya saat ditemui, Senin (08/09/2025)
Harry Agung menjelaskan, gedung Kris itu akan dibangun tiga lantai, dirancang sesuai standar BPJS Kesehatan. Dua lantai pertama akan digunakan untuk rawat inap standar, dengan satu kamar berisi maksimal empat tempat tidur, total 80 tempat tidur.
Sementara lantai ketiga difungsikan untuk kelas 1, dengan satu kamar berisi dua tempat tidur. Tambahan 22 kamar di lantai ini akan menambah 44 tempat tidur baru.
“Sehingga totalnya di gedung Kris akan ada 124 tempat tidur baru yang kita tambah tahun 2025. Dan mudah-mudahan tahun 2026 setelah nanti disini dengan peralatan baik tempat tidur dan perkakas penunjang lainnya dalam layanan rawat inap mudah-mudahan sudah bisa digunakan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Harry Agung mengungkapkan, pembangunan gedung KRIS ini menggunakan dana APBD Pemprov Kalbar sebesar Rp 31,4 miliar.
“Gedung Kris ini menggunakan dana APBD Pemprov Kalbar total sekitar Rp 31,4 miliar. Mudahan bisa selesai tahun ini dan tahun depan sudah bisa dimanfaatkan masyarakat,” ungkapnya.
Saat ini, RSUD dr. Soedarso telah memiliki total 684 tempat tidur, terdiri dari 167 untuk tindakan dan 517 untuk rawat inap. Dengan selesainya gedung Kris dan pembangunan tambahan lainnya, total kapasitas akan meningkat menjadi sekitar 868 tempat tidur pada tahun 2026.
Harry berharap, penambahan kapasitas ini dapat mempercepat pelayanan di IGD serta mengurangi antrean pasien yang selama ini kerap menunggu lama untuk mendapatkan kamar rawat inap.
“Dengan adanya penambahan tempat tidur ini, kami ingin memastikan masyarakat Kalbar bisa lebih cepat mendapatkan pelayanan rawat inap, tanpa antrean panjang seperti yang sering terjadi,” pungkasnya.(*)