Gunung Dukono Erupsi, Abu Capai 900 Meter

TERNATE – Aktivitas vulkanik Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali meningkat. Pada Jumat (12/09/2025) pagi, gunung api yang dikenal aktif ini melontarkan abu setinggi sekitar 900 meter di atas puncak, memunculkan kekhawatiran baru bagi masyarakat sekitar.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Bambang Sugiono, mengonfirmasi erupsi tersebut. “Iya tadi pagi erupsi sekitar pukul 07:54 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter,” ujarnya dalam laporan resmi yang diterima di Ternate. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

Rekaman seismogram dari Pos PGA di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, mencatat amplitudo maksimum 10 mm dengan durasi gempa 82,37 detik. Data ini memperlihatkan aktivitas vulkanik masih cukup signifikan.

Meski demikian, status Gunung Dukono masih berada pada Level II atau Waspada. Dengan ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut, gunung ini kerap mengalami erupsi berkala. Karena itu, pihak berwenang terus mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan.

Bambang menegaskan, masyarakat, pendaki, maupun wisatawan dilarang beraktivitas di dalam radius empat kilometer dari Kawah Malupang Warirang.

“Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah serta kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,” katanya.

Abu vulkanik diketahui dapat berdampak serius pada kesehatan, terutama sistem pernapasan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk mengurangi risiko paparan. Selain itu, abu dapat mengganggu jarak pandang serta aktivitas transportasi darat maupun udara, terutama jika arah angin membawa abu ke permukiman atau jalur penerbangan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Gunung Dukono memang dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Erupsi dengan skala kecil hingga sedang kerap terjadi, namun tetap berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat sekitar. Kondisi ini menuntut kesiapsiagaan berkelanjutan dari warga maupun pemerintah daerah.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menekankan pentingnya kesiapan logistik dasar, jalur evakuasi, serta koordinasi lintas lembaga dalam menghadapi kemungkinan eskalasi aktivitas gunung. Warga juga diingatkan untuk selalu memperbarui informasi dari sumber resmi agar tidak terjebak pada kabar simpang siur.

Dengan status waspada yang masih berlaku, harapannya masyarakat tetap tenang, namun tidak lengah menghadapi potensi bahaya dari aktivitas Gunung Dukono. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *