Sri Muryani Soroti Buruknya Pelayanan Kesehatan di Tabang dan Kembang Janggut

ADVERTORIAL – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar) dari Daerah Pemilihan VI, Sri Muryani, menyoroti buruknya pelayanan kesehatan di Kecamatan Tabang dan Kecamatan Kembang Janggut. Ia menekankan bahwa akses terhadap layanan medis di dua kecamatan yang terpencil ini masih jauh dari memadai, baik dari sisi fasilitas maupun ketersediaan tenaga medis.

Menurut Sri Muryani, keberadaan Puskesmas di wilayah tersebut tidak cukup jika tidak dilengkapi dokter dan tenaga medis yang memadai. “Banyak warga di Tabang dan Kembang Janggut yang kesulitan mendapatkan layanan medis, terutama di kampung-kampung pedalaman. Puskesmas ada, tapi kalau tidak dilengkapi dengan dokter dan tenaga medis, sama saja tidak bisa menjadi tempat sebagai pertolongan pertama,” ujar Sri Muryani, Selasa (22/07/2025).

Politisi ini menegaskan bahwa pemerintah harus menjadikan pelayanan kesehatan sebagai prioritas utama, khususnya di daerah dengan akses sulit dan kondisi geografis yang jauh dari pusat kota. Ia berharap fasilitas medis dilengkapi dengan dokter aktif, tim medis lengkap, serta peralatan kesehatan yang siap digunakan untuk kondisi darurat. “Percuma ada Puskesmas kalau tidak dilengkapi. Yang seharusnya ada dokter aktif, tim medis lengkap, serta peralatan kesehatan yang siap digunakan untuk kondisi darurat,” tambah Sri Muryani.

Selain itu, Sri Muryani menekankan pentingnya penguatan tenaga medis lokal. Ia berharap putra-putri asli Tabang dapat diberikan beasiswa dan pelatihan di bidang kesehatan, sehingga setelah lulus mereka dapat kembali mengabdi di kampung halaman. Menurutnya, tenaga medis dari luar daerah kurang efektif ditempatkan di wilayah terpencil karena tidak terbiasa dengan kondisi geografis dan budaya setempat.

“Kesehatan jauh lebih penting dari segala kebutuhan, percuma punya segalanya tapi tidak sehat, itulah pentingnya kesehatan dalam hidup ini,” tutur Sri Muryani. Ia juga mengingatkan bahwa jarak dari Tabang menuju Rumah Sakit Kota Bangun sangat jauh, sehingga warga yang mengalami kondisi darurat, seperti persalinan yang tidak normal, menghadapi risiko tinggi akibat minimnya tenaga medis dan peralatan di lokasi.

Sri Muryani meminta perhatian serius dari pemerintah untuk menjamin hak dasar masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang layak. Ia menekankan bahwa penyediaan fasilitas medis dan tenaga kesehatan yang memadai bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal keselamatan dan kesejahteraan warga.

“Kalau berharap tenaga medis dari luar untuk ditempatkan di sana, tentu kurang begitu maksimal. Dari kota ke pelosok seperti itu, tenaga lokal jauh lebih efektif,” pungkas Sri Muryani.[]

Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *