Sopan Sopian Tinjau Jalan Jembatan Amblas di Kota Bangun Ulu

ADVERTORIAL – Masalah amblasnya jalan jembatan di Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun, menjadi perhatian serius Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar), Sopan Sopian. Legislator asal Muara Muntai itu turun langsung ke lokasi pada Jumat (08/08/2025) untuk meninjau pergeseran tanah yang berdampak pada akses utama warga.

Dalam pengamatannya, Sopan mendapati konstruksi jalan jembatan mengalami penurunan cukup tajam dari posisi awal. Beberapa rumah di sekitar jalur penghubung juga ikut terdampak karena tanah di bawah tiangnya mulai bergeser, meskipun belum ada yang runtuh. “Jadi tanah, kontruksi jalan, dan rumah banyak berdampak bergeser,” kata Sopan.

Ia menjelaskan, penyebab utama pergeseran tersebut adalah sistem drainase yang belum memadai di kawasan rawa. Saluran air dari RT 14 dan 15 mengalir tanpa kendali sehingga mempercepat erosi tanah. Sopan menyarankan pembuatan kanal pengendali air yang cukup besar agar aliran dari perbukitan tidak lagi menumpuk di area permukiman. “Dan itu, harus segera diantisipasi drainasenya,” tambahnya.

Menurutnya, pembangunan kanal akan membutuhkan penataan ulang lingkungan karena sebagian jalurnya melewati lahan dan rumah warga. Relokasi dinilai sebagai solusi agar pekerjaan dapat berjalan maksimal.
“Untuk membuat parit besar ini harus merelokasi beberapa rumah warga, karena titik drainasenya ada di situ, jadi ada beberapa rumah dikorbankan. Ini juga sudah dikomunikasi dengan warga di sana,” ujarnya.

Selain memantau kerusakan di Kota Bangun Ulu, sehari sebelumnya Sopan juga melihat langsung kondisi jalan putus di Desa Batuq, Kecamatan Muara Muntai. Jalan semenisasi yang dibangun di atas jembatan kayu itu merupakan akses penting yang menghubungkan beberapa desa di sekitar sungai.

“Kalau di Desa Batuq ini, mau tidak mau itu ada jalan alternatif. Harus dibangunkan jalur kedua. Tidak bisa mempertahankan jalur yang putus itu, karena membenahi jalan yang putus lebih mahal dari membuat yang baru,” ungkapnya.

Ia menyebut pemerintah desa bersama warga sudah membuka jalur alternatif sepanjang sekitar 80 meter tidak jauh dari titik longsor. Jalur tersebut dapat dilalui kendaraan, walau tetap licin bila hujan turun. “Saat ini sudah bisa dilewati kendaraan, cuma ketika hujan jalan agak licin,” pungkasnya.

Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *