Serangan Darat Israel di Gaza Tewaskan 78 Orang

GAZA – Ketegangan di Jalur Gaza kembali meningkat setelah militer Israel melancarkan operasi darat besar-besaran ke Kota Gaza, Palestina. Serangan yang dimulai sejak Selasa (16/09/2025) dini hari waktu setempat itu telah menimbulkan korban jiwa yang signifikan.
Menurut laporan rumah sakit di Gaza, sebanyak 78 warga tewas akibat operasi militer tersebut. Angka itu diperkirakan terus bertambah seiring dengan berlanjutnya pertempuran di kawasan padat penduduk tersebut. Secara keseluruhan, dilaporkan ada 89 korban meninggal di Gaza sejak serangan berlangsung pada hari yang sama.
Serangan darat ini menandai eskalasi baru dalam konflik yang sudah berlangsung lama. Sebelumnya, militer Israel melancarkan serangan udara intensif ke berbagai titik di Kota Gaza. Tak lama setelah itu, pasukan darat bergerak masuk ke wilayah kota terbesar di Jalur Gaza, yang disebut sebagai pusat kekuatan Hamas.
“Semalam, kami beralih ke fase berikutnya, fase utama dari rencana untuk Kota Gaza. Pasukan telah memperluas aktivitas darat ke benteng utama Hamas di Gaza, yakni Kota Gaza,” ungkap seorang pejabat militer Israel kepada wartawan. Ia menambahkan, “Kami bergerak menuju ke pusat (Kota Gaza).”
Ketika ditanya apakah pasukan telah memasuki lebih dalam wilayah inti kota, pejabat tersebut menegaskan, “Iya.” Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa operasi militer Israel kini berfokus pada perebutan pusat Kota Gaza, yang disebut-sebut menjadi basis utama ribuan militan Hamas. Militer Israel memperkirakan ada sekitar 2.000 hingga 3.000 militan Hamas yang beroperasi di wilayah tersebut.
Laporan media internasional menyebut serangan darat Israel kali ini terjadi hanya beberapa jam setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, ke Israel. Dalam kunjungannya, Rubio menegaskan dukungan penuh Washington terhadap upaya Israel menghancurkan Hamas. Kehadiran pejabat tinggi AS itu dianggap memberi sinyal politik kuat di balik ofensif Israel.
Sementara itu, kondisi di lapangan kian memburuk. Ribuan warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan. Rumah sakit di Gaza melaporkan lonjakan pasien korban luka akibat serangan darat dan udara yang terus terjadi. Kekhawatiran internasional pun semakin besar terhadap memburuknya situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Eskalasi terbaru ini menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan konflik Israel-Palestina. Serangan darat di Kota Gaza tidak hanya menargetkan Hamas, tetapi juga menimbulkan dampak besar bagi warga sipil yang terjebak di zona pertempuran. []
Diyan Febriana Citra.