Bolsonaro Masuk RS Beberapa Hari Setelah Divonis 27 Tahun

MEXICO CITY – Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, kembali menjadi sorotan publik. Hanya beberapa hari setelah dijatuhi hukuman 27 tahun penjara karena upaya kudeta, ia dilaporkan jatuh sakit dan harus dirawat di salah satu rumah sakit di ibu kota Brasilia.

Kabar tersebut pertama kali disampaikan oleh putranya, Senator Flavio Bolsonaro, melalui sebuah pernyataan pada Selasa (16/09/2025). Flavio menuliskan bahwa kondisi sang ayah tiba-tiba memburuk. “Presiden Bolsonaro merasa tidak sehat beberapa saat yang lalu, dengan cegukan hebat, muntah-muntah, dan tekanan darah rendah,” tulisnya.

Ia menambahkan bahwa Bolsonaro segera dibawa ke rumah sakit DF Star, dengan pengawalan petugas penjara yang sejak vonis dijatuhkan memang ditempatkan di rumahnya. Flavio meminta doa masyarakat agar ayahnya bisa segera pulih dan tidak mengalami gangguan kesehatan serius.

Kasus Bolsonaro sudah menyedot perhatian internasional sejak awal. Pada 12 September 2025, Mahkamah Agung Brasil menjatuhkan vonis bersalah atas tuduhan merencanakan kudeta. Pria berusia 70 tahun itu dihukum 27 tahun 3 bulan penjara serta dicabut hak politiknya hingga 2060, membuatnya tidak lagi bisa mencalonkan diri di panggung politik.

Bolsonaro yang memimpin Brasil antara 2019–2023 memang sudah lama menjadi figur kontroversial. Ia kalah dalam pemilihan presiden 2022 dari rivalnya, Luiz Inacio Lula da Silva. Namun, transisi kekuasaan tidak berjalan mulus. Hanya seminggu setelah pelantikan Lula, pada 8 Januari 2023, ribuan pendukung Bolsonaro menyerbu gedung Kongres, Mahkamah Agung, hingga istana presiden di Brasilia. Aksi anarkis itu kemudian disebut sebagai salah satu titik balik terburuk bagi demokrasi Brasil. Sekitar 2.000 orang ditangkap dalam peristiwa tersebut.

Kasus hukum yang menjerat Bolsonaro semakin berkembang ketika November 2024 polisi federal mendakwanya bersama sejumlah mantan pejabat pemerintah dengan tuduhan menjalankan organisasi kriminal dan berupaya menggulingkan demokrasi. Sidang panjang yang berlangsung sejak itu berujung pada vonis berat dari Mahkamah Agung bulan lalu.

Kini, kondisi kesehatan Bolsonaro menjadi perhatian baru. Meski menjalani hukuman panjang, ia tetap diperlakukan sesuai protokol medis, termasuk mendapat perawatan segera ketika kondisi tubuhnya melemah. Sejumlah analis menilai situasi ini dapat memunculkan simpati sebagian pendukungnya, meski secara hukum posisinya sudah sangat lemah.

Dengan vonis puluhan tahun dan larangan politik hingga puluhan tahun mendatang, masa depan Bolsonaro di panggung politik Brasil nyaris tertutup. Namun, dinamika politik di negara dengan demokrasi terbesar di Amerika Latin itu kerap sulit diprediksi, terlebih ketika faktor kesehatan, dukungan massa, dan polarisasi politik masih memainkan peran besar. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *