Kecelakaan Truk Elpiji di Gunungkidul, Satu Orang Meninggal

GUNUNGKIDUL – Jalur utama Yogyakarta–Wonosari kembali menelan korban. Sebuah truk tangki pengangkut gas elpiji terguling di kawasan Patuk, tepatnya di depan rumah makan Padukuhan Karangsari, Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Sabtu (20/09/2025) sekitar pukul 02.52 WIB. Kecelakaan tersebut mengakibatkan sopir meninggal dunia dan seorang kernet mengalami luka serius.
Kapolsek Patuk, AKP Mursidiyanto, melalui Kasi Humas Polsek Patuk, Aiptu Purwanto, menyampaikan kronologi singkat kejadian. Truk tangki bernomor polisi AB 8718 AD yang dikemudikan Ismanto (47), warga Bejiharjo, Karangmojo, tengah melaju dari arah Yogyakarta menuju Wonosari. Namun, nahas menimpa ketika kendaraan memasuki tikungan tajam di kawasan Patuk.
“Truk itu sempat melaju dalam kondisi terguling, sehingga menyebabkan sopir mengalami benturan keras,” ungkap Purwanto. Menurutnya, kendaraan kehilangan kendali saat melintasi tikungan kanan, kemudian oleng dan terguling dengan posisi sisi kanan berada di atas.
Benturan keras membuat Ismanto tewas di lokasi dengan kondisi mengenaskan, bahkan kakinya terputus akibat hantaman. Sementara kernet bernama Eka (40), juga warga Bejiharjo, menderita patah tulang di tangan kanan dan segera dievakuasi ke rumah sakit.
Kepolisian bersama petugas lalu lintas segera melakukan penanganan di lokasi untuk mengamankan jalur serta menghindari risiko lain mengingat muatan truk berupa gas elpiji. Arus kendaraan dari Yogyakarta menuju Wonosari pun dialihkan melalui jalur lama untuk mencegah penumpukan kendaraan dan memastikan keamanan perjalanan.
“Penyebab pasti masih dalam penyelidikan. Untuk sementara, pengendara diminta mematuhi arahan petugas di lapangan,” tambah Purwanto.
Peristiwa ini kembali menegaskan tingginya risiko kecelakaan di jalur Patuk. Jalan menanjak, tikungan tajam, serta kontur perbukitan membuat kawasan ini kerap menjadi titik rawan. Para pengguna jalan, terutama sopir kendaraan besar dan para pekerja yang rutin melintasi jalur Jogja–Gunungkidul (dikenal dengan istilah sedulur lajon), diimbau meningkatkan kewaspadaan.
Warga sekitar menyebut, kecelakaan di jalur Patuk bukan pertama kali terjadi. Selain kondisi jalan yang menantang, faktor kelelahan pengemudi serta beban kendaraan yang berat juga sering memicu insiden. Oleh sebab itu, aparat terus menekankan pentingnya pengecekan kondisi kendaraan dan kesiapan fisik pengemudi sebelum melakukan perjalanan, khususnya pada dini hari.
Hingga siang hari, petugas masih berjaga di lokasi untuk memastikan tidak ada kebocoran gas dari truk tangki. Proses evakuasi kendaraan membutuhkan alat berat dan diperkirakan memakan waktu beberapa jam.
Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa keselamatan harus selalu diutamakan. Kecepatan, kondisi kendaraan, dan kewaspadaan ekstra di jalur menanjak serta berliku seperti kawasan Patuk, menjadi faktor penentu agar peristiwa serupa tidak kembali terulang. []
Diyan Febriana Citra.