Portugal Deklarasikan Pengakuan Palestina 21 September

LISBON – Portugal akhirnya menegaskan sikap politik luar negerinya dengan menyatakan akan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat pada Minggu (21/09/2025). Keputusan ini memperlihatkan semakin banyak negara Eropa yang berani mengambil posisi jelas dalam isu konflik Israel–Palestina, meski belum sepenuhnya seragam di dalam Uni Eropa.

Kementerian Luar Negeri Portugal dalam pernyataannya menyebut deklarasi resmi pengakuan Palestina akan dilakukan sebelum Sidang Majelis Umum PBB di New York pekan depan. Tindakan ini menempatkan Portugal sejajar dengan Prancis, Inggris, serta sejumlah negara Eropa lain yang lebih dulu memberikan pengakuan diplomatik.

Menteri Luar Negeri Portugal Paulo Rangel sebelumnya menyampaikan bahwa pemerintah masih menimbang waktu yang tepat untuk menyampaikan pengakuan tersebut.

“Pemerintah Portugal masih mempertimbangkan waktu untuk mendeklarasikan pengakuan negara Palestina,” ujarnya saat kunjungan kerja ke Inggris awal pekan ini.

Dibandingkan dengan negara tetangga, Spanyol, yang pada Mei 2024 bersama Irlandia dan Norwegia resmi mengakui Palestina, Portugal terlihat lebih berhati-hati. Pertimbangannya adalah untuk menyelaraskan langkah dengan posisi bersama Uni Eropa, meskipun kesepakatan penuh di tingkat blok belum tercapai.

Sejauh ini, hanya sebagian kecil dari 27 negara anggota Uni Eropa yang sudah mengakui Palestina. Mayoritas berasal dari negara-negara pecahan Uni Soviet, ditambah Swedia dan Siprus. Langkah Portugal menambah daftar tersebut, dan dapat mendorong tekanan lebih besar bagi negara-negara Eropa lain agar mengambil sikap serupa.

Secara internasional, pengakuan Palestina terus mendapat dukungan luas. Pada November 2012, Majelis Umum PBB telah menyetujui peningkatan status Palestina dari entitas menjadi negara non-anggota. Hingga kini, 147 negara di dunia telah memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina. Namun, jalan menuju keanggotaan penuh di PBB masih tertahan, terutama akibat veto Amerika Serikat.

Pengumuman Portugal ini juga dinilai memiliki makna simbolik di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Dukungan formal dari negara-negara Barat bisa memperkuat posisi diplomasi Palestina di forum internasional, sekaligus menambah legitimasi bagi seruan penyelesaian konflik melalui solusi dua negara.

Dengan langkah ini, Eropa tampaknya semakin terbelah antara negara yang sudah memberikan pengakuan dan yang masih ragu. Meski demikian, keputusan Portugal menandai adanya tren baru bahwa semakin sulit bagi negara-negara Barat untuk mengabaikan aspirasi kemerdekaan Palestina. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *