Saluran Air Penuh Lumpur Jadi Lokasi Pembuangan Bayi di Cipete

JAKARTA – Penemuan bayi perempuan di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/09/2025), menyisakan cerita lain di balik peristiwa tersebut. Selain geger dengan keberadaan bayi yang dibuang dalam kantong plastik, warga juga menyoroti kondisi saluran air yang sudah lama dipenuhi lumpur dan kerap menimbulkan genangan.

Eka (35), salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa tumpukan lumpur di saluran air itu sudah jarang dibersihkan. Menurutnya, hal itu membuat aliran air tersumbat hingga sering menyebabkan banjir kecil di kawasan tersebut.

“Iya, banjir. Di sini memang lumpurnya sudah tebal. Sudah lama enggak dikeruk. Saya juga lupa kapan, pokoknya dulu tuh dikeruknya sama pasukan oren (PPSU),” kata Eka saat ditemui di lokasi, Senin.

Selain lumpur, faktor lain yang memperparah kondisi saluran adalah kebiasaan sebagian warga membuang pasir bekas kotoran kucing ke dalam got. Hal ini membuat endapan semakin cepat menumpuk. “Soalnya suka pada buang pasir kucing di sini, lama-lama numpuk kan bikin mampet, airnya enggak jalan,” tambahnya.

Di tengah kondisi lingkungan yang kurang terawat itulah bayi perempuan malang tersebut ditemukan. Tubuhnya yang pucat hanya terbungkus kantong plastik belanja berlogo minimarket tanpa pakaian maupun pelindung lain. Eka menuturkan, bayi itu bahkan hampir terbenam dalam lumpur yang menggenang di dasar saluran. “Apalagi enggak dilapisin apa-apa. Jadi enggak dikasih baju, enggak dikasih bahan, langsung masuk paper bag, itu diiket kakinya,” ucap Eka.

Saat diangkat warga, terlihat lebam kemerahan di dahi bayi itu. Beruntung, tangisan kerasnya membuat warga segera memberi pertolongan pertama sebelum dibawa ke RSUD Kebayoran Baru. Hingga kini, bayi tersebut masih dalam perawatan medis untuk memastikan kondisinya stabil.

Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan saksi. Kasi Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Murodih, mengonfirmasi bahwa pelaku pembuangan bayi diduga kuat adalah ibu kandungnya sendiri. “Iya, benar, yang membuang ibunya,” kata Murodih.

Kasus ini bukan hanya mengundang keprihatinan terkait tindak pembuangan bayi, tetapi juga menyingkap masalah klasik lingkungan perkotaan: saluran air yang tidak terurus. Kondisi got yang penuh lumpur dan tersumbat sampah seolah menjadi gambaran nyata tantangan kebersihan di pemukiman padat penduduk Jakarta.

Warga berharap pemerintah daerah dapat lebih rutin melakukan pembersihan saluran agar aliran air tetap lancar dan lingkungan tidak menjadi rawan masalah kesehatan maupun tempat kejadian tak terduga seperti ini. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *