Gempa 4,5 SR Guncang Bitung, Kedalaman 178 Km

JAKARTA – Guncangan gempa bumi kembali dirasakan di wilayah Sulawesi Utara pada Sabtu (27/09/2025) pagi. Gempa dengan magnitudo 4,5 tersebut mengguncang Kota Bitung dan sekitarnya sekitar pukul 05.44 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laporan resminya menyebut, pusat gempa berada pada koordinat 1,68 Lintang Utara dan 125,06 Bujur Timur atau sekitar 27 kilometer barat laut Kota Bitung. Gempa berpusat di kedalaman 178 kilometer, sehingga termasuk kategori gempa menengah hingga dalam.

“Gempa Mag:4.5, 27-Sep-2025 05:44:16 WIB, Lok:1.68LU, 125.06BT (27 km Barat Laut BITUNG-SULUT), Kedlmn:178 Km,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Sabtu (27/09/2025).

Sejauh ini, BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan maupun korban akibat guncangan tersebut. Kedalaman gempa yang cukup besar membuat energi gempa lebih banyak teredam sebelum mencapai permukaan, sehingga dampaknya relatif kecil dibanding gempa dangkal.

Meski demikian, BMKG mengingatkan bahwa wilayah Sulawesi Utara merupakan kawasan rawan gempa karena letaknya yang berdekatan dengan Lempeng Laut Maluku serta Sesar Minahasa. Aktivitas tektonik di zona ini kerap memicu gempa dengan variasi magnitudo dan kedalaman.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelas BMKG.

Masyarakat diminta tetap waspada dan tidak panik menghadapi gempa, mengingat intensitasnya bisa berbeda-beda tergantung lokasi. Edukasi kesiapsiagaan seperti mengenali jalur evakuasi, menyiapkan tas siaga bencana, serta memastikan kondisi bangunan tetap menjadi hal penting di daerah rawan.

Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa Sulawesi Utara termasuk wilayah dengan catatan aktivitas seismik yang cukup tinggi. Kota Bitung, Manado, hingga wilayah kepulauan di sekitarnya kerap mengalami guncangan, baik berskala kecil maupun besar. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran mitigasi bencana, termasuk mengenali tanda-tanda alam yang berpotensi memicu tsunami meskipun pada gempa kali ini BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Hingga pagi ini, BMKG terus memantau perkembangan seismik di sekitar Sulawesi Utara dan meminta masyarakat untuk memperhatikan informasi resmi dari lembaga terkait. Informasi yang beredar di luar kanal resmi BMKG diimbau agar tidak dipercaya, demi menghindari kepanikan yang tidak perlu.

Guncangan gempa seperti yang terjadi di Bitung menjadi pengingat bahwa Indonesia, khususnya kawasan yang berada di jalur cincin api Pasifik, memiliki potensi bencana gempa yang tinggi. Kesigapan masyarakat dalam merespons peringatan dini dan disiplin menjalankan prosedur keselamatan akan sangat menentukan dalam mengurangi risiko. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *