Ribuan Aparat Dikerahkan Amankan Demo 30 September di Jakarta

JAKARTA – Gelombang demonstrasi kembali mengguncang Jakarta Pusat pada Senin (30/09/2025). Massa dari berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, hingga organisasi rakyat menggelar aksi di beberapa titik strategis, sementara aparat gabungan dikerahkan untuk memastikan situasi tetap terkendali.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, mengungkapkan bahwa pengamanan dimulai sejak pagi hari dengan pelaksanaan Tactical Wall Game (TWG) dan apel pasukan pada pukul 08.00 WIB.
“Untuk pengamanan, Polri bersama TNI dan Pemda DKI menurunkan sebanyak 5.240 personel gabungan di wilayah Jakarta Pusat,” jelas Ruslan.
Setidaknya terdapat tiga lokasi utama yang menjadi pusat aksi. Pertama, massa yang tergabung dalam Musyawarah Rakyat Indonesia melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI. Titik kedua berada di kawasan Silang Selatan Monas, Gambir, di mana kelompok Mahasiswa Penggugat Peradilan Bersih bersama sejumlah elemen masyarakat menuntut perbaikan sistem hukum. Adapun titik ketiga berada di depan kantor Komisi Yudisial RI, yang juga digeruduk oleh kelompok mahasiswa dengan isu serupa.
Ruslan menambahkan, rekayasa lalu lintas bersifat situasional dan akan disesuaikan dengan perkembangan eskalasi di lapangan. “Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi bersifat situasional dan akan disesuaikan dengan eskalasi jumlah massa di lapangan,” katanya. Hingga berita ini diturunkan, kepolisian belum memberikan detail waktu pasti jalannya aksi.
Dari pantauan di lapangan, sebagian ruas jalan di sekitar lokasi demonstrasi mengalami kepadatan. Aparat tampak berjaga di sejumlah persimpangan untuk mengatur arus kendaraan agar tidak menumpuk. Meski demikian, warga yang hendak melintas tetap diminta waspada terhadap potensi gangguan arus lalu lintas.
Sejumlah pengunjuk rasa menegaskan bahwa aksi ini merupakan upaya mendorong perubahan dalam sistem demokrasi dan peradilan di Indonesia. Mereka menyerukan agar lembaga negara, khususnya DPR, segera merespons aspirasi masyarakat. Sementara itu, aparat gabungan menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah menjaga situasi tetap kondusif serta memastikan kebebasan berpendapat tetap berjalan tanpa mengganggu ketertiban umum.
Kehadiran ribuan personel pengamanan mencerminkan besarnya perhatian pemerintah dan aparat terhadap potensi eskalasi unjuk rasa. Seiring dengan meningkatnya intensitas aksi di beberapa titik ibu kota, keseimbangan antara hak menyampaikan pendapat di muka umum dan kewajiban menjaga ketertiban menjadi tantangan utama bagi aparat di lapangan. []
Diyan Febriana Citra.