Tragedi Keluarga: Pria Tikam Kerabat hingga Tewas karena Utang

JAKARTA – Jakarta kembali diguncang kabar duka akibat persoalan keluarga yang berujung pada tindakan kriminal. Seorang pria berinisial EH nekat menghabisi nyawa kerabat jauhnya, SAS (34), di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (30/09/2025). Motif di balik tragedi ini tak lain dipicu persoalan utang dan penjualan barang yang disebut milik pelaku.

Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Nur Aqsha, menjelaskan bahwa EH merasa marah karena barang miliknya dijual oleh korban tanpa persetujuan. “Jadi motif pelakunya, pelaku ini merasa kesal ya kepada korban karena ada barang miliknya yang dijual tanpa sepengetahuan pelaku, dijual korban tanpa sepengetahuan pelaku,” kata Aqsha, Rabu (01/10/2025).

Persoalan semakin rumit karena sebelumnya EH berulang kali meminjam uang kepada korban. Pinjaman itu tidak pernah tuntas dikembalikan, bahkan jumlahnya terus bertambah hingga mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Hal ini yang kemudian mendorong korban mengambil inisiatif menjual barang milik pelaku untuk menutup sebagian utang. “Korban itu menjual, menjual barangnya karena kesal utang-utang itu sampai sekarang tuh belum dibayar. Terus ada barang milik pelaku, jadi dia bilang ‘ya udah, ini saya anggap untuk membayar utang-utangmu’ seperti itu. Nah, pelaku ini kemudian masih kesal,” ucap Aqsha.

Dalam kondisi emosi, EH lantas membeli sebilah pisau dari sebuah toko dekat lokasi kejadian. Ia mendatangi kios milik korban yang juga disewanya, lalu langsung menyerang SAS ketika sedang membungkuk membuka paket. Aksi tersebut membuat warga sekitar panik dan berusaha melerai. Korban segera dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. “Jadi untuk korban, setelah ditikam, dilarikan ke rumah sakit, kemudian dalam perawatan, selang beberapa jam kemudian tiga jam atau empat jam kemudian dinyatakan korban meninggal dunia dalam penanganan,” tutur Aqsha.

Kasus ini menyoroti bagaimana persoalan utang yang tidak terselesaikan dapat menimbulkan konflik serius bahkan berakhir dengan hilangnya nyawa. Situasi semakin ironis karena hubungan antara pelaku dan korban bukanlah orang asing, melainkan kerabat satu marga.

Kini, EH sudah diamankan warga dan diserahkan ke kepolisian untuk diproses hukum. Polisi juga masih mendalami detail jumlah pinjaman serta kronologi lengkap hubungan antara keduanya. Peristiwa ini menjadi pengingat keras bahwa masalah finansial yang berlarut-larut, bila tidak dikelola dengan komunikasi sehat, dapat berubah menjadi tragedi keluarga yang memilukan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *