MDIS Singapura Jadi Sorotan di Tengah Polemik Ijazah Gibran

JAKARTA – Nama Management Development Institute of Singapore (MDIS) menjadi sorotan publik setelah dikaitkan dengan latar pendidikan Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Polemik seputar ijazah Gibran yang dipersoalkan melalui gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membuat kampus swasta asal Singapura ini ikut mendapat perhatian.
Gugatan dengan nomor perkara 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst diajukan oleh seorang warga bernama Subhan. Ia mempertanyakan legalitas jabatan Gibran dengan alasan sang wakil presiden disebut tidak memiliki ijazah SMA yang dikeluarkan berdasarkan hukum Indonesia.
Menanggapi polemik tersebut, pada 1 Oktober 2025 pihak MDIS secara resmi memberikan klarifikasi. “Bapak Gibran Rakabuming Raka adalah mahasiswa penuh waktu di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dari tahun 2007 hingga 2010,” demikian pernyataan MDIS.
Dalam penjelasannya, MDIS memastikan bahwa Gibran telah menyelesaikan pendidikan diploma lanjutan sebelum memperoleh gelar sarjana bidang pemasaran yang diberikan Universitas Bradford, Inggris, mitra akademik MDIS saat itu.
Terlepas dari isu politik di Indonesia, MDIS sendiri bukanlah lembaga baru. Berdiri sejak 1956, kampus ini dikenal sebagai salah satu institusi swasta tertua di Singapura yang berfokus pada pendidikan berkelanjutan. Melalui dua anak perusahaannya, MDIS mengelola operasional akademik di Singapura serta mengembangkan strategi internasional di berbagai negara.
Program studi yang ditawarkan beragam, mulai dari bisnis, pemasaran, akuntansi, perbankan, pendidikan, hingga teknologi informasi, desain, kesehatan, dan perhotelan. Mayoritas program tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan universitas ternama di Inggris maupun Amerika Serikat.
MDIS juga telah mengantongi sertifikasi EduTrust, standar kualitas yang hanya diberikan kepada institusi swasta di Singapura yang memenuhi syarat ketat dalam bidang pendidikan. Lembaga ini bahkan pernah menerima penghargaan Singapore Prestige Brand Award (SPBA).
Kehadiran MDIS tidak hanya terbatas di Singapura. Lembaga ini memiliki kampus internasional di Tashkent (Uzbekistan), Johor (Malaysia), dan Dushanbe (Tajikistan). Selain itu, MDIS juga membuka kantor perwakilan di Indonesia serta menjalin kerja sama dengan agen pendidikan di seluruh Asia Tenggara.
Dengan rekam jejak panjang, MDIS menegaskan posisinya sebagai kampus yang berfokus pada pengembangan kompetensi global. Saat ini, lembaga tersebut dipimpin oleh Dr Eric Kuan Choon Hock.
Keterlibatan nama MDIS dalam isu ijazah Gibran menunjukkan bagaimana pendidikan lintas negara masih kerap diperdebatkan, terutama ketika menyangkut pejabat publik. Namun, bagi dunia pendidikan, sorotan ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya memahami sistem pendidikan internasional serta mekanisme akreditasi yang berlaku. []
Siti Sholehah.