Wali Kota Baru Jerman Jadi Korban Penikaman Mengerikan

JAKARTA — Masyarakat Jerman dikejutkan dengan serangan brutal terhadap Iris Stalzer, wali kota terpilih Herdecke, yang ditikam berkali-kali oleh sekelompok pria tidak dikenal di kawasan tempat tinggalnya, wilayah Ruhr, Selasa (07/10/2025). Insiden berdarah ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Stalzer resmi memenangkan pemilihan dan bersiap untuk menjabat bulan depan.
Menurut laporan awal, penyerangan tersebut berlangsung di siang hari, ketika Stalzer tengah berjalan pulang. Putra angkatnya yang berusia 15 tahun menjadi saksi dan segera melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian. Media lokal Bild menyebut Stalzer menderita 13 luka tusuk, namun dengan sisa tenaga ia masih mampu menyeret dirinya kembali ke apartemen, tempat putrinya yang berusia 17 tahun berada.
Kepolisian setempat mengevakuasi korban dengan helikopter ke rumah sakit terdekat. Seorang sumber keamanan kepada Reuters menyebutkan bahwa kondisi Stalzer masih kritis, sementara pelaku penyerangan hingga kini masih buron. Namun, muncul kabar simpang siur terkait keterlibatan putra Stalzer yang sempat terlihat dibawa polisi dengan tangan diborgol.
“Kami menerima kabar tentang tindakan mengerikan di Herdecke,” tulis Kanselir Friedrich Merz melalui akun media sosialnya. “Peristiwa ini harus segera diusut. Kami khawatir atas kondisi wali kota terpilih dan berharap ia segera pulih sepenuhnya,” tambahnya seperti dikutip Sky News.
Pasca serangan tersebut, kepolisian menurunkan pasukan tambahan di kota berpenduduk sekitar 23 ribu jiwa itu. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh di sekitar lokasi kejadian guna menemukan pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang.
Stalzer, 57 tahun, dikenal sebagai pengacara ketenagakerjaan sekaligus anggota Partai Sosial Demokrat (SPD) berhaluan tengah-kiri. Dalam pemilihan wali kota yang berlangsung pada 28 September, ia berhasil menumbangkan kandidat dari Partai Demokrat Kristen (CDU).
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap pejabat publik di Jerman. Sebelumnya, pada 2019, Presiden Pemerintahan Daerah Kassel, Walter Lübcke, ditembak mati oleh seorang ekstremis sayap kanan di teras rumahnya. Sementara pada 2015, Henriette Reker, Wali Kota Köln, juga mengalami penusukan sehari sebelum dirinya resmi terpilih.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 60 persen politikus di Jerman pernah mengalami kekerasan, baik fisik maupun verbal. Bahkan, satu dari lima mengaku merasa takut untuk tampil di ruang publik setelah mengalami ancaman.
Kasus Stalzer kini menjadi perhatian nasional. Pemerintah Jerman menegaskan akan memperketat keamanan bagi para pejabat publik, terutama mereka yang baru terpilih, guna mencegah tragedi serupa terulang kembali. []
Siti Sholehah.