Warga Gaza Rayakan Perdamaian Hamas–Israel yang Diumumkan Trump

JAKARTA — Kabar gencatan senjata antara Hamas dan Israel membawa secercah harapan bagi warga Gaza setelah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang perang. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang menyebut kedua pihak telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian di Gaza.

Dilansir dari BBC, Kamis (09/10/2025), suasana kegembiraan merebak di jalan-jalan Gaza. Rekaman yang beredar di media sosial memperlihatkan ratusan warga Palestina tumpah ruah ke jalan untuk merayakan kabar perdamaian yang lama dinanti.

Dalam video yang diunggah oleh jurnalis Palestina Saeed Mohamed, tampak warga, baik pria maupun wanita, menari dan bertepuk tangan di luar Rumah Sakit Al-Aqsa, di pusat kota Deir al-Balah. Mereka bersiul, menyalakan musik, dan bersorak “Allahu Akbar!” sebagai ungkapan rasa syukur.

Video serupa dari jurnalis Mohammed al-Haddad memperlihatkan sekelompok pemuda menari di jalanan sempit Gaza, menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang kini terdengar sebagai lagu kemenangan.

Trump dalam pernyataannya di platform Truth Social mengatakan, “Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap Pertama Rencana Perdamaian kami.” Ia menambahkan, kesepakatan awal itu mencakup pembebasan seluruh sandera serta penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza yang telah disepakati bersama.

Trump menegaskan bahwa perjanjian ini menjadi langkah awal menuju perdamaian permanen di kawasan yang selama bertahun-tahun dilanda konflik berkepanjangan. “Ini adalah awal dari akhir penderitaan di Gaza,” ujarnya seperti dikutip AFP.

Di sisi lain, Hamas juga mengonfirmasi tercapainya kesepakatan tersebut melalui negosiasi tidak langsung yang digelar di Mesir. Kelompok militan itu menyebut hasil perundingan meliputi pengakhiran perang, penarikan pasukan pendudukan, masuknya bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan.

Namun, Hamas mendesak Amerika Serikat memastikan agar Israel tidak mengulur waktu dalam penerapan kesepakatan. “Kami meminta Presiden Donald Trump untuk menjamin implementasi penuh perjanjian dan tidak membiarkan Israel menunda-nunda pelaksanaannya,” demikian pernyataan resmi Hamas.

Kesepakatan ini menjadi momen bersejarah setelah lebih dari tiga tahun konflik yang menewaskan ribuan warga sipil dan menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di Jalur Gaza. Banyak pihak berharap, gencatan senjata ini bisa menjadi awal bagi dialog lebih luas menuju perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.

Bagi warga Gaza, malam itu bukan sekadar perayaan. Sorak-sorai dan musik yang menggema di jalan-jalan sempit mencerminkan harapan baru, meski bayang-bayang kehancuran masih terlihat di sekeliling mereka. Bagi sebagian besar dari mereka, inilah momen yang menyalakan kembali keyakinan bahwa perdamaian — meski rapuh — masih mungkin terwujud. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *