Remaja Citeureup Hilang Saat Mancing, Ditemukan Tak Bernyawa
BOGOR — Suasana duka menyelimuti warga Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, setelah seorang remaja berusia 17 tahun ditemukan meninggal dunia pada Jumat (10/10/2025) pagi. Korban sebelumnya dilaporkan hilang selama tiga hari setelah berpamitan kepada ibunya untuk memancing di danau dekat rumah.
Peristiwa ini bermula pada Selasa (07/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Korban, yang masih duduk di bangku sekolah menengah, berpamitan kepada sang ibu dengan tujuan memancing di danau yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. Namun, hingga malam tiba, korban tidak juga kembali ke rumah.
“Pada hari Selasa, 7 Oktober 2025 sekitar pukul 09.00 WIB, korban berpamitan kepada ibunya untuk pergi memancing di danau tidak jauh dari rumahnya,” ujar Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin, kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).
Keluarga korban yang mulai khawatir langsung berupaya mencari keberadaan sang anak dengan menelusuri area sekitar dan menanyakan kepada tetangga. Namun, tak seorang pun mengetahui keberadaan korban.
“Pihak keluarga mencari dan menanyakan ke tetangga dan tidak ada yang mengetahuinya, hingga malam si anak tidak pulang. Pihak keluarga menyatakan kehilangan anaknya,” sambung Jalaluddin.
Keesokan harinya, keluarga melaporkan peristiwa tersebut kepada BPBD Kabupaten Bogor, yang langsung mengerahkan tim pencarian. Pada hari pertama, Rabu (08/10/2025), petugas melakukan penyisiran di sekitar danau, namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Hari pertama, tim sudah berusaha melakukan pencarian namun di lokasi tidak ditemukan tanda maupun barang bukti korban,” jelasnya.
Pencarian berlanjut pada Kamis (09/10/2025), dengan fokus di area danau dan aliran anak sungai di sekitar lokasi. Meski medan cukup sulit karena kondisi air yang keruh dan vegetasi lebat, tim SAR bersama warga tetap melanjutkan upaya mereka. Sayangnya, hingga sore hari, korban belum juga ditemukan.
Hingga akhirnya, pada Jumat pagi (10/10/2025) sekitar pukul 06.00 WIB, seorang warga yang hendak pergi ke kebun melihat sosok tubuh mengambang di tepi danau. Setelah didekati, diketahui bahwa tubuh tersebut adalah korban yang telah dicari selama tiga hari.
“Korban diketemukan oleh warga yang ingin pergi di kebun pada pukul 06.00 WIB dan langsung melaporkan kepada pihak berwenang untuk dilakukan evakuasi. Tim TRC BPBD langsung melakukan evakuasi dan korban langsung dibawa ke kediamannya untuk dilakukan pemakaman,” tutur Jalaluddin.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga memutuskan untuk langsung memakamkan jenazah di pemakaman umum desa setempat. Warga pun ikut membantu proses pemakaman dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap aktivitas di area perairan yang berpotensi berbahaya, terlebih bagi anak-anak dan remaja. []
Siti Sholehah.
