Guru Ngaji di Bogor Diduga Lecehkan Santrinya

BOGOR — Masyarakat Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digemparkan oleh kabar dugaan pelecehan terhadap seorang anak perempuan berusia tujuh tahun. Kasus ini mencuat ke publik setelah unggahan warganet yang menyoroti perilaku tidak pantas seorang guru ngaji terhadap muridnya menjadi viral di media sosial.

Dalam unggahan yang beredar luas sejak Sabtu (11/10/2025), disebutkan bahwa pelaku yang merupakan guru ngaji di wilayah tersebut diduga mencium pipi dan menyentuh bagian tubuh korban secara tidak pantas. Orang tua korban baru mengetahui peristiwa tersebut pada 3 Oktober 2025 setelah sang anak pulang dalam keadaan menangis dan menceritakan kejadian yang dialaminya.

“Korban menangis dan bercerita kepada ibunya tentang perlakuan pelaku, sementara tasnya masih tertinggal di tempat mengaji,” demikian tertulis dalam laporan yang beredar di media sosial.

Informasi yang sama juga menyebutkan bahwa dugaan tindakan pelecehan itu tidak hanya terjadi satu kali. Akibatnya, korban disebut mengalami trauma hingga enggan kembali ke tempat pengajian.

Menanggapi laporan tersebut, Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dan sedang melakukan penyelidikan. Kasus ini kini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bogor.

“Korban berusia tujuh tahun, telah dilakukan VER (visum et repertum) terhadap korban di RSUD Cibinong,” jelas Wikha saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10/2025).

Pemeriksaan medis dilakukan untuk memastikan kondisi korban dan memperkuat bukti hukum. Selain itu, kepolisian juga menjadwalkan pemeriksaan psikologi terhadap korban guna menilai tingkat trauma yang dialami anak tersebut.

“Rencana akan dilakukan pemeriksaan psikologi hari Rabu, 15 Oktober 2025, dan akan meminta keterangan saksi lain yang mengetahui kejadian tersebut,” lanjutnya.

Wikha menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil visum sebelum mengambil langkah hukum selanjutnya. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri dari menyebarkan identitas korban maupun terduga pelaku demi menjaga privasi anak.

Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut lingkungan pendidikan keagamaan yang seharusnya menjadi tempat aman dan membentuk karakter anak. Banyak warganet yang menyuarakan keprihatinan serta menuntut penegakan hukum secara tegas terhadap pelaku apabila terbukti bersalah.

Polres Bogor menegaskan komitmennya untuk menangani kasus ini secara profesional dan transparan agar kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan dan penegakan hukum tetap terjaga. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *