Disiram Bensin dan Dibakar, Stevens Selamat dari Aksi Begal

SAMPANG – Aksi kejahatan terhadap pengemudi ojek online kembali terjadi dan kali ini menimpa Stevens Charles Ricky, warga Sidoarjo, Jawa Timur. Pria berusia 32 tahun itu nyaris kehilangan nyawa setelah dibakar hidup-hidup oleh penumpangnya sendiri di kawasan Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (13/10/2025) pagi.

Peristiwa mengerikan itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, ketika Stevens sedang menjalankan orderan dari Surabaya menuju Madura. Ia tak pernah menyangka perjalanan tersebut akan berakhir dengan tragedi.

AKP Eko Puji Waluyo, Kasi Humas Polres Sampang, menjelaskan bahwa korban berangkat dari Kota Surabaya sekitar pukul 05.30 WIB. “Sesampainya di lokasi kejadian, penumpang meminta korban berhenti di daerah sepi,” ujarnya.

Tanpa diduga, pelaku langsung menyiramkan bensin ke tubuh korban dan menyalakan api. Dalam kondisi tubuh terbakar, Stevens berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari motor dan berlari ke arah pemukiman warga untuk meminta pertolongan. “Korban sempat diselamatkan oleh warga dan dibawa ke Puskesmas Jrengik untuk pertolongan pertama, lalu dirujuk ke RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang,” kata Eko.

Pelaku berhasil melarikan diri sambil membawa kabur motor korban. Kepolisian kini tengah melakukan pengejaran. “Pelaku masih dalam proses penyelidikan. Kami sudah mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pengejaran,” tegasnya.

Setibanya di RSUD dr. Mohammad Zyn, Stevens langsung mendapatkan penanganan intensif. Humas rumah sakit, Amin Jakfar Sadik, menyebut bahwa luka bakar yang dialami korban cukup serius.
“Saat tiba, pasien mengalami luka bakar cukup luas, meliputi kepala, lengan kanan, lengan kiri, dada, dan punggung,” jelas Amin.

Meski begitu, kondisi kesadaran korban masih baik. “Untuk pasien, saat ini dalam kondisi sadar dengan tingkat kesadaran penuh,” tambahnya.
Menurut pihak rumah sakit, Stevens mengalami luka bakar sekitar 40 persen di tubuh bagian atasnya.

Kabar kejadian ini dengan cepat menyebar di komunitas pengemudi ojek online Surabaya. Sejumlah rekan Stevens segera berangkat ke Madura untuk menjenguk dan memberikan dukungan moral.

Parjo, salah satu rekan sesama ojol, mengaku terkejut setelah mengetahui insiden yang menimpa Stevens. “Kami dapat kabar dari teman di area Gubeng. Setelah tahu yang jadi korban teman kami, anak-anak langsung berangkat ke Sampang,” ujarnya.

Ia menggambarkan Stevens sebagai sosok yang pendiam dan sangat berdedikasi terhadap pekerjaannya. “Korban itu orangnya pendiam, pekerja keras juga. Biasanya kalau narik sampai malam,” tambahnya.

Kasus yang menimpa Stevens menambah panjang daftar kekerasan terhadap pekerja transportasi daring di Indonesia. Para pengemudi yang bekerja di lapangan kerap menghadapi risiko tinggi, terutama ketika harus mengantarkan penumpang ke daerah sepi atau terpencil.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat dan para driver untuk lebih berhati-hati saat menerima orderan di lokasi yang tidak familiar. Aksi cepat warga yang menolong Stevens menjadi bukti bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat. Namun, kejahatan semacam ini menjadi pengingat bahwa keamanan pengemudi daring masih memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.

Kini, di tengah luka bakar yang menyelimuti tubuhnya, Stevens masih berjuang untuk pulih — bukan hanya secara fisik, tetapi juga dari trauma mendalam akibat kekerasan yang dialaminya. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *