Oknum Guru di Serang Ditangkap Usai Cabuli Siswa Pria

SERANG – Dunia pendidikan di Kabupaten Serang, Banten, kembali tercoreng. Seorang guru di salah satu SMP kawasan Kopo diamankan pihak kepolisian setelah terbukti mencabuli muridnya sendiri. Ironisnya, tindakan bejat itu dilakukan di lingkungan sekolah saat kegiatan ekstrakurikuler Pramuka berlangsung.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, menjelaskan bahwa pelaku memanfaatkan hubungan kedekatan dengan korban yang merupakan salah satu siswanya. Pelaku juga berupaya menutupi perbuatannya dengan memberikan uang kepada korban.
“Motifnya karena pelaku memiliki penyimpangan orientasi seksual. Dia mengaku senang kepada sesama jenis, terutama terhadap anak laki-laki,” ungkap Condro, Selasa (14/10/2025).
Kasus ini bermula pada Agustus 2024 ketika pelaku melakukan pencabulan terhadap korban di area sekolah. Namun, tindakan tersebut baru terungkap lebih dari setahun kemudian, setelah korban memberanikan diri untuk bercerita kepada orang tuanya.
“Perbuatan pelaku akhirnya terungkap setelah korban menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Merasa tidak terima, keluarga korban kemudian melaporkan tindakan bejat tersebut ke Polres Serang pada Rabu 8 Oktober 2025,” jelas Condro.
Menurut Condro, peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak agar mengawasi interaksi antara guru dan siswa secara lebih ketat. Ia menegaskan bahwa Polres Serang tidak akan memberikan toleransi terhadap pelaku kekerasan atau kejahatan seksual, terlebih jika dilakukan oleh tenaga pendidik.
“Kami tegaskan akan menindak tegas pada pelaku kekerasan maupun kejahatan seksual,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniadi ES, menambahkan bahwa Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) yang dipimpin Iptu Iwan Rudini segera melakukan penyelidikan setelah menerima laporan. Pelaku berhasil diamankan di rumahnya di wilayah Cikeusal pada Senin (13/10/2025).
“Kami tidak menutup kemungkinan ada korban lainnya. Oleh karena itu, penyelidikan akan terus dikembangkan,” ujar Andi.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat, terutama para orang tua yang mempercayakan pendidikan anak mereka kepada sekolah. Kejadian tersebut juga memicu perbincangan luas mengenai pentingnya sistem pengawasan dan edukasi perlindungan anak di lingkungan pendidikan.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk berani melaporkan setiap bentuk kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak, tanpa rasa takut ataupun tekanan. Keamanan dan kenyamanan anak di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah, dan aparat penegak hukum. []
Siti Sholehah.