Tahanan Rutan Demak Kabur Saat Dirawat di RSUD

DEMAK — Peristiwa kaburnya seorang narapidana dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sunan Kalijaga, Kabupaten Demak, memunculkan pertanyaan serius terkait sistem pengamanan bagi tahanan yang menjalani perawatan medis di luar lembaga pemasyarakatan. Narapidana bernama Muhammad Alfian bin Bachtiar itu diketahui melarikan diri dari ruang isolasi tempatnya dirawat karena penyakit tuberculosis (TBC).

Menurut keterangan Humas RSUD Sunan Kalijaga, Kusmanto, Alfian dibawa ke rumah sakit pada Jumat (10/10/2025) malam dalam kondisi lemas, sesak napas, dan batuk berat.
“Masuknya di IGD itu hari Jumat ya malam jam 23.43 WIB. Kondisinya batuk, sesak, lemes,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).

Usai menjalani pemeriksaan, Alfian ditempatkan di ruang isolasi khusus pasien TBC untuk mencegah penularan. Namun, tiga hari berselang, pada Senin (13/10/2025) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, tahanan tersebut diketahui sudah tidak berada di ruang perawatan saat pergantian shift perawat berlangsung.
“Kejadian yang kemarin itu Senin pagi. Pagi hari jam 08.00 WIB itu perawat kami melakukan prosedur keperawatan operan jaga yang malam dan pagi,” jelas Kusmanto.

Petugas rumah sakit terkejut ketika mendapati ruang isolasi dalam keadaan kosong. Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, diketahui Alfian melarikan diri dengan menjebol exhaust (saluran udara) di bagian bawah dinding ruangan.
“Dia kabur dengan menjebol exhaust. Dari CCTV (kaburnya) ke arah samping IGD, mlipir, kemudian langsung ke jalan raya,” tambahnya.

Aksi pelarian tersebut menyoroti lemahnya koordinasi antara pihak rumah sakit dan aparat pengamanan rutan. Sebagai tahanan yang sedang dirawat, idealnya narapidana mendapat penjagaan ketat dari petugas lapas atau kepolisian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kasus ini kini tengah dalam penyelidikan pihak berwenang. Aparat kepolisian dan petugas Rutan Kelas II B Demak melakukan pengejaran terhadap Alfian yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Selain itu, evaluasi terhadap sistem keamanan di rumah sakit pun menjadi sorotan utama untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Peristiwa ini menjadi peringatan bahwa penanganan tahanan sakit membutuhkan pengawasan berlapis. Tidak hanya aspek medis yang penting, tetapi juga aspek keamanan yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama antara lembaga pemasyarakatan dan rumah sakit. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *