Tawuran di Cileungsi, Satu Pelajar Luka Bacok Parah

BOGOR — Kepolisian Sektor Cileungsi, Kabupaten Bogor, berhasil mengungkap kasus tawuran antarpelajar yang terjadi di Jalan Raya Narogong pada 26 September 2025. Dalam insiden itu, satu orang pelajar mengalami luka bacok serius di bagian kepala, tangan, dan punggung akibat serangan senjata tajam.
Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison, menjelaskan bahwa pihaknya telah menangkap empat pelajar yang terlibat langsung dalam peristiwa tersebut. Mereka terdiri dari siswa SMK dan SMA di wilayah Bogor. “Polsek Cileungsi telah mengungkap kasus tawuran pelajar yang mengakibatkan korban luka di bagian kepala, tangan, dan punggung. Kejadian di tanggal 26 September 2025 di Jalan Raya Narogong,” ujar Edison, Jumat (17/10/2025).
Tawuran yang terjadi pada malam hari itu diketahui berawal dari ajakan adu gengsi di media sosial. Para pelajar disebut sering melakukan siaran langsung sebelum tawuran berlangsung, seolah menjadikan aksi berbahaya tersebut sebagai tontonan publik.
“Saat kita datang, didapati satu korban langsung dibawa ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan saksi, kami menemukan keterlibatan beberapa sekolah SMK dan SMA,” jelas Edison.
Dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan empat tersangka dengan peran berbeda. “Ada yang membacok bagian tangan dan punggung, ada juga yang menendang korban. Dari empat tersangka, satu di antaranya berusia 18 tahun dan tiga lainnya masih di bawah umur. Semuanya masih berstatus pelajar,” katanya.
Polisi turut menyita sejumlah senjata tajam yang digunakan dalam aksi tersebut, termasuk pedang dan celurit. Senjata-senjata itu kini dijadikan barang bukti.
Edison menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi kekerasan yang melibatkan pelajar. “Korban jiwa memang tidak ada, tetapi luka yang dialami cukup berat. Kami terus mendalami kasus ini hingga akhirnya pelaku utama berhasil kami tangkap,” ujarnya.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.
Kasus ini menambah panjang daftar tawuran pelajar di wilayah Bogor dan sekitarnya. Polisi mengimbau pihak sekolah serta orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap perilaku anak-anak mereka di luar lingkungan pendidikan.
“Tawuran bukan hanya melukai fisik, tetapi juga masa depan mereka. Kami mengajak semua pihak bersama-sama mencegah kejadian serupa agar tidak terulang,” tutup Edison. []
Siti Sholehah.