Zainul Hasan Tegaskan Kelola Anggaran KONI Kabupaten Probolinggo Transparan Dan Berkeadilan

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo, H. Zainul Hasan, tegaskan pengelolaan anggaran olahraga sebesar Rp 4 miliar sudah dilakukan secara transparan dan berkeadilan tanpa adanya diskriminasi terhadap cabang olahraga (cabor).

PROBOLINGGO, PRUDENSI.COM-Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo, H. Zainul Hasan, mengatakan pengelolaan anggaran olahraga sebesar Rp 4 miliar sudah dilakukan secara transparan dan berkeadilan tanpa adanya diskriminasi terhadap cabang olahraga (cabor) di bawah naungan KONI.

“Semuanya kami kelola dengan baik dan benar, sesuai capaian indikator prestasi dari 34 cabang olahraga yang berada di bawah KONI,” ujar H. Zainul Hasan, Jum’at (17/10/2025).

H. Zainul menjelaskan, realisasi anggaran tahun 2025 memang tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah disusun. Dari total RKA sebesar Rp 4,5 miliar, terjadi pemangkasan menjadi Rp 4 miliar pada semester pertama tahun ini.

“Karena adanya pemangkasan tersebut, kami harus menyesuaikan dengan memangkas sebagian alokasi dana pembinaan untuk 34 cabor,” terangnya.

Pemangkasan tersebut, lanjutnya, dilakukan berdasarkan asas keadilan dan mempertimbangkan prestasi serta kebutuhan masing-masing cabor.

“Ada yang dikurangi Rp 10 juta, ada yang Rp 14 juta, bahkan hingga Rp 50 juta. Jika ada yang protes, itu hal wajar. Namun ini langkah efisiensi yang harus dilakukan,” tambahnya.

Sebagai contoh, H. Zainul menyebut cabor Muaythai mengalami pengurangan dana pembinaan sebesar Rp 10 juta meski berhasil meraih tiga medali emas di ajang Porprov. Sementara untuk Kick Boxing, pemotongan mencapai Rp 30 juta karena hanya meraih satu emas.

“Sedangkan untuk PSSI, kami kurangi Rp 50 juta dari alokasi awal Rp 350 juta. Sepakbola memang membutuhkan biaya besar karena ada kompetisi internal seperti U-13, U-15, dan U-17 yang cukup rutin,” tandasnya.

Selain persoalan anggaran pembinaan, KONI juga tengah berupaya memenuhi kebutuhan pemberian reward bagi atlet berprestasi pada Porprov Jatim 2025.

“Kebutuhan kami mencapai Rp 1,56 miliar, namun dananya belum tersedia. Kami sudah ajukan ke Pemkab, tetapi terkendala mekanisme tata kelola anggaran,” terang H. Zainul.

Ia menegaskan, tugas KONI adalah mengantarkan atlet menuju prestasi, sedangkan pemberian reward merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten.

“Kami sudah menjanjikan bonus untuk peraih medali emas sebesar Rp 25 juta, perak Rp 15 juta, dan perunggu Rp 10 juta. Kemungkinan realisasinya baru bisa dilakukan tahun depan,” ungkapnya.

Berdasarkan catatan KONI Kabupaten Probolinggo, jumlah atlet peraih medali dalam Porprov Jatim 2025 yakni 18 atlet emas, 16 atlet perak, dan 19 atlet perunggu.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *