Warga Pandeglang Minta Jalur Pulosari Ditutup, Ini Alasannya

PANDEGLANG – Aktivitas pendakian ke Gunung Pulosari di Kabupaten Pandeglang resmi dihentikan sementara hingga akhir tahun. Kebijakan ini diambil bukan semata karena alasan administratif, tetapi demi menjaga keseimbangan antara kelestarian alam dan keselamatan warga yang tinggal di sekitar kawasan gunung tersebut.

Kepala Urusan Teknik Kehutanan BKPH Pandeglang, Yayat Hendrawiyatna, menjelaskan bahwa keputusan penutupan diambil berdasarkan permintaan langsung dari masyarakat sekitar. Ia menegaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil kesepakatan bersama antara pihak Perhutani, masyarakat, dan pemerintah daerah.

“Hasil kesepakatan ada tiga poin utama. Pertama, semua jalur pendakian dinonaktifkan sementara hingga akhir tahun. Kedua, menjaga kondusivitas agar tidak terjadi konflik sosial. Dan ketiga, melakukan evaluasi terhadap dampak lingkungan serta aktivitas masyarakat di kawasan Gunung Pulosari,” kata Yayat di Pandeglang, Banten, Jumat (17/10/2025).

Yayat menegaskan bahwa keputusan ini diambil bukan untuk menutup akses wisata secara permanen, melainkan sebagai langkah antisipatif terhadap potensi kerusakan ekosistem. “Kami mengimbau masyarakat dan para pendaki untuk mematuhi keputusan ini. Tujuannya bukan melarang wisata, tapi menjaga agar sumber daya hutan tetap aman, lestari, dan tidak menimbulkan bencana di kemudian hari,” ujarnya.

Keputusan tersebut muncul setelah adanya keluhan warga yang merasa terganggu oleh aktivitas pendakian yang dinilai semakin tidak terkendali. Warga menilai pengelolaan jalur pendakian belum disertai dengan evaluasi lingkungan yang memadai.

Perwakilan warga, Sirojudin, menyampaikan bahwa masyarakat di kaki Gunung Pulosari telah merasakan dampak negatif dari aktivitas pendakian. Menurutnya, pembukaan jalur baru yang tidak diatur berpotensi menyebabkan longsor dan kerusakan vegetasi.

“Poin-poin aspirasi masyarakat ini muncul karena kekhawatiran mereka. Selama jalur pendakian dibuka, sama sekali tidak ada evaluasi baik dari pengelola maupun Perhutani,” ungkapnya. Ia menambahkan, “Harapan masyarakat sangat beralasan, karena Pulosari sudah mengalami dampak kerusakan. Jalur pendakian makin luas, curah hujan tinggi, dan ini bisa berdampak langsung pada warga di bawahnya.”

Keputusan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Pulosari ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola wisata alam di Pandeglang. Pemerintah daerah dan pihak Perhutani berencana melakukan kajian menyeluruh terhadap dampak lingkungan sekaligus menyiapkan strategi pengelolaan wisata yang lebih berkelanjutan.

Dengan langkah ini, diharapkan Gunung Pulosari dapat tetap menjadi kebanggaan masyarakat Pandeglang tanpa mengorbankan keseimbangan alam yang menjadi sumber kehidupan warga sekitarnya. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *