Warga Kuta Rasakan Guncangan Ringan Gempa Bali

BALI – Wilayah Jembrana, Bali, kembali diguncang gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 3,8 pada Sabtu malam (18/10/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pusat gempa berada di laut, sekitar 33 kilometer dari wilayah Jembrana, dengan kedalaman mencapai 197 kilometer.
Dalam pernyataannya di akun resmi X, BMKG menyebutkan gempa terjadi pukul 22.57 WIB dengan titik koordinat 8,11 derajat Lintang Selatan dan 114,78 derajat Bujur Timur. Meskipun tergolong gempa berkekuatan rendah, getarannya dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Kuta, Bali.
“Getaran dirasakan dalam skala MMI II di Kuta, yang berarti hanya dirasakan oleh sebagian orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” tulis BMKG dalam keterangannya.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban akibat gempa tersebut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan bahwa aktivitas gempa berada pada kedalaman menengah sehingga kecil kemungkinan menimbulkan tsunami atau kerusakan signifikan di permukaan.
Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, I Dewa Made Artawan, menjelaskan bahwa gempa tersebut termasuk kategori tektonik akibat aktivitas subduksi di selatan Pulau Bali. “Gempa ini merupakan hasil dari aktivitas lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia,” katanya saat dikonfirmasi pada Minggu (19/10/2025).
Masyarakat Bali diminta tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan. BMKG juga mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak bersumber dari lembaga resmi. “Kami selalu memperbarui data dan analisis secara berkala. Apabila ada perkembangan signifikan, masyarakat akan segera diinformasikan,” lanjut Dewa Made.
Sementara itu, aktivitas warga di sekitar Jembrana dan Kuta dilaporkan berjalan normal pada Minggu pagi. Sebagian besar warga hanya merasakan getaran singkat tanpa efek lanjutan. Meski begitu, sejumlah pengguna media sosial sempat membagikan pengalaman mereka saat merasakan guncangan, terutama di kawasan pesisir Bali bagian barat.
Fenomena gempa di wilayah Bali memang bukan hal baru, mengingat posisinya berada di jalur cincin api Pasifik (Ring of Fire), yang dikenal aktif secara geologis. Dalam sepekan terakhir, BMKG mencatat beberapa aktivitas seismik kecil di sekitar perairan selatan Jawa hingga Bali.
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam, termasuk pemahaman terhadap mitigasi gempa bumi agar risiko dapat diminimalkan. []
Siti Sholehah.