Konflik Warga di Pandeglang Berujung Penganiayaan dan Percobaan Bunuh Diri

PANDEGLANG — Sebuah peristiwa penganiayaan yang berujung pada dugaan percobaan bunuh diri menggegerkan warga Desa Banyumundu, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Senin (20/10/2025). Seorang pria berinisial I mengalami luka bacok cukup serius setelah diserang oleh tetangganya sendiri, A. Peristiwa itu terjadi di depan rumah korban pada sore hari dan sempat disaksikan oleh beberapa warga sekitar.
Kanit Tipidum Satreskrim Polres Pandeglang, IPDA Robert Sangkala, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, insiden bermula saat pelaku mendatangi rumah korban tanpa alasan yang jelas. “Si A terduga pelaku datang ke rumah I, pas kebetulan ada di depan rumahnya, tiba-tiba terjadi pembacokan pada bagian belakang kepala sama perut,” ungkap Robert, Selasa (21/10/2025).
Akibat serangan itu, korban langsung berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah jalan sambil menahan luka di tubuhnya. Namun, pelaku yang membawa senjata tajam terus mengejar hingga korban akhirnya berlindung di sebuah rumah kosong tak jauh dari lokasi kejadian. “Korban lari ke arah jalan, A sempat ngejar, dan si I masuk ke rumah kosong. A tetap berusaha untuk mendobrak, cuman (pintu) terkunci, si I aman di dalam,” lanjut Robert.
Warga yang mengetahui peristiwa itu segera bertindak menolong korban dan membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, situasi makin mencekam ketika beberapa warga kembali ke lokasi dan mendapati pelaku dalam kondisi bersimbah darah di belakang rumah kosong. Lehernya didapati mengalami luka sayatan yang cukup dalam.
“Saksi mengamankan korban langsung dibawa ke rumah sakit. Saksi balik lagi ke lokasi, ternyata posisi si A sudah dalam posisi leher tersayat. Dugaannya, dia ada upaya bunuh diri,” kata Robert.
Hingga kini, polisi masih terus menyelidiki motif di balik aksi penganiayaan brutal tersebut. Baik korban maupun pelaku diketahui masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sehingga pemeriksaan belum dapat dilakukan. “Itu masih kita dalami karena kemarin yang bersangkutan belum bisa memberikan keterangan,” tambahnya.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat mengenai pentingnya pengendalian emosi dan komunikasi antarwarga. Aparat mengimbau agar masyarakat segera melapor kepada pihak berwenang bila mengetahui adanya perselisihan yang berpotensi memicu kekerasan. Polisi juga menegaskan bahwa penyelidikan akan berlanjut untuk memastikan latar belakang dan motif sesungguhnya dari peristiwa yang mengguncang warga Pandeglang ini. []
Siti Sholehah.