Makan Bergizi Gratis Bikin 24 Siswa Lembang Mual dan Pusing

BANDUNG — Kasus dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat, kali ini menimpa puluhan pelajar di SMP Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sebanyak 24 siswa dilaporkan mengalami gejala mual dan pusing usai menyantap makanan dalam program tersebut pada Kamis (23/10/2025).

Kapolsek Lembang, AKP Dana Suhenda, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut para siswa mulai merasakan keluhan tidak lama setelah jam makan siang. “Betul, ada 24 anak yang mengeluhkan mual dan pusing setelah mengonsumsi MBG,” ujar Dana saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).

Mengetahui adanya keluhan massal tersebut, pihak sekolah segera menghubungi Puskesmas Jayagiri, Kecamatan Lembang, untuk memberikan penanganan medis darurat. Petugas kesehatan langsung datang ke lokasi dan memberikan perawatan awal kepada para siswa yang terdampak.

Menurut Dana, sebagian besar siswa kini sudah mulai membaik. “Sepuluh anak sudah membaik, makanya boleh pulang. Empat belas anak lain masih ditangani di sekolah, masih terus kita pantau kondisi mereka,” jelasnya.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab munculnya gejala tersebut. Pihak kepolisian bersama tim kesehatan masih melakukan pemantauan dan pengumpulan sampel makanan yang dikonsumsi oleh para siswa. Dugaan sementara mengarah pada faktor kebersihan atau pengolahan makanan yang kurang sesuai standar.

“Pihak kepolisian masih memantau perkembangan kasus dugaan keracunan akibat MBG ini. Petugas kesehatan juga disiagakan di sekolah untuk menangani jika ada siswa lain yang merasakan gejala serupa,” tambah Dana.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan meningkatkan gizi dan konsentrasi belajar siswa dengan menyediakan makanan sehat di sekolah. Namun, sejumlah kasus keracunan yang muncul di beberapa daerah sebelumnya telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap pengawasan kualitas makanan yang dibagikan.

Warga dan orang tua murid berharap kejadian serupa tidak kembali terulang. Mereka meminta agar pemerintah daerah bersama penyedia jasa katering lebih ketat dalam menjaga higienitas makanan serta proses distribusinya ke sekolah-sekolah.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi sebelum hasil pemeriksaan laboratorium keluar. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Nanti akan kami sampaikan jika sudah ada kepastian penyebabnya,” ujar Dana menegaskan.

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus dugaan keracunan massal akibat MBG di Jawa Barat dalam beberapa bulan terakhir, yang sebelumnya juga sempat terjadi di wilayah Tasikmalaya dan Garut. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *