Tersinggung Ditegur, Pria Ini Pukul Abang Iparnya Pakai Palu Hingga Tewas

JAKARTA — Warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, digemparkan dengan peristiwa tragis yang terjadi pada Sabtu (25/10/2025) dini hari. Seorang pria berinisial ARH (30) tega menganiaya abang iparnya, BSP (38), hingga tewas setelah terlibat cekcok karena rokok di dalam kamar. Polisi menyebut, tindakan brutal itu dilatarbelakangi oleh emosi sesaat akibat teguran dari korban.

“Istri korban menerangkan bahwa (sekitar) pukul 00.30 WIB, dirinya mendengar suami (korban) menegur adik saksi (pelaku) yang sedang merokok di kamar,” ujar Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan.

Peristiwa berdarah tersebut terjadi di rumah korban. Saksi utama dalam kasus ini adalah istri korban yang juga kakak kandung pelaku, berinisial H (38). Menurut kesaksiannya, korban sempat menegur ARH karena tidak sopan merokok di dalam kamar. Namun, teguran itu justru memancing amarah pelaku.

Kompol Anggiat menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, H sempat mencoba menenangkan adiknya agar berhenti merokok di kamar. Namun, korban yang sudah kesal justru melontarkan kalimat sarkas kepada istrinya.
“Selanjutnya saksi ikut menegur adik saksi secara baik-baik, namun korban memanggil saksi dan menegur saksi (dengan berkata), ‘Biarkan saja adikmu merokok di kamar, nanti kita pindah saja dari rumah ini’,” terang Anggiat.

Ucapan itu rupanya memicu emosi pelaku. Tanpa berpikir panjang, ARH kemudian mengambil palu dari kamar lain dan langsung memukul kepala korban berkali-kali hingga korban tersungkur bersimbah darah.

Melihat peristiwa tersebut, H berusaha meleraikan pertengkaran dan menghentikan amukan adiknya. Namun, pelaku yang kalap justru ikut memukulkan palu ke tangan kakaknya hingga mengalami luka. Setelah itu, pelaku berusaha kabur dari lokasi kejadian.

Korban yang mengalami luka parah segera dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, tetapi nyawanya tidak tertolong. “Korban dalam keadaan meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan darah segar dan kepala belakang pecah hingga mengeluarkan otak korban,” tambah Anggiat.

Sementara itu, warga sekitar berhasil menangkap pelaku yang sempat melarikan diri, lalu menyerahkannya ke Mapolsek Pasar Minggu. Polisi masih memeriksa intensif pelaku untuk mendalami motif serta kondisi psikologisnya saat kejadian. “Pelaku sekarang ini masih dilakukan pemeriksaan,” pungkas Anggiat.

Peristiwa ini menjadi peringatan keras tentang bahaya emosi yang tidak terkendali di lingkungan keluarga. Hanya karena persoalan sepele seperti rokok, satu nyawa melayang, dan hubungan keluarga hancur seketika. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *