Bank Kalbar Catat NPL Hanya 1,58 Persen

Direktur Pemasaran Bank Kalbar Yuse Chaidi Amzar.

PONTIANAK, PRUDENSI.COM-Kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Kalbar terus menunjukkan hasil positif. Direktur Pemasaran Bank Kalbar Yuse Chaidi Amzar mengatakan, hingga saat ini rasio kredit bermasalah atau NPL KUR Bank Kalbar hanya sebesar 1,58 persen.

Angka tersebut dinilai sangat aman karena masih jauh di bawah ambang batas maksimal yang ditetapkan pemerintah, yakni 5 persen.

“Kami optimis penyaluran KUR Bank Kalbar tetap sehat. Rasio NPL kami hanya 1,58 persen, artinya tingkat gagal bayar debitur relatif kecil,” ujar Yuse di Pontianak, Jumat (24/10/2025).

Ia menjelaskan, kredit macet dikategorikan bila debitur gagal membayar pinjaman selama lebih dari sembilan bulan. Sementara NPL mencakup keterlambatan pembayaran antara tiga hingga enam bulan sejak jatuh tempo.

Menurutnya, berbagai faktor dapat memicu kredit macet, seperti penurunan volume penjualan, daya beli masyarakat, serta pengelolaan keuangan usaha yang belum optimal.

Yuse mengingatkan, para debitur KUR perlu disiplin dalam mengelola pinjaman, dengan cara memisahkan kebutuhan usaha dan pribadi agar risiko kredit bermasalah dapat ditekan.

“Sering kali pelaku UMKM menggunakan dana usaha untuk kebutuhan konsumtif. Padahal, jika dana KUR dikelola dengan benar, usaha bisa berkembang dan cicilan tetap lancar,” katanya.

Dengan kinerja penyaluran yang sehat dan risiko rendah, Bank Kalbar optimistis program KUR akan terus mendukung pertumbuhan sektor UMKM serta memperkuat ekonomi masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar).(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *