Desa Kota Bangun Ulu Bangkitkan Bumdes “Hidroponik dan Ayam Petelur Jadi Andalan”

ADVERTORIALDi tengah tantangan ketahanan pangan nasional, Pemerintah Desa (Pemdes) Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mengambil langkah berani dan visioner. Mereka memulai transformasi desa menjadi pusat ketahanan pangan mandiri dengan mengembangkan pertanian hidroponik dan peternakan ayam petelur.

Langkah ini bukan sekadar program pembangunan biasa. Ini adalah gerakan strategis yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat: pangan yang cukup, sehat, dan berkelanjutan.

Kepala Desa Kota Bangun Ulu, Khairul Umam, menjadi motor penggerak program ini. Ia menyampaikan bahwa Pemdes telah mengalokasikan sekitar 20 persen dari Dana Desa (DD) sebagai penyertaan modal awal untuk mendukung dua sektor unggulan: pertanian hidroponik dan peternakan ayam petelur. Program ini dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sekaligus menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal.

“Kami ingin desa ini punya lumbung pangan sendiri. Tidak hanya untuk konsumsi, tapi juga sebagai sumber pendapatan dan lapangan kerja,” ujar Khairul, (07/10/2025)

Program dimulai sejak September 2025, diawali dengan pengadaan bibit, peralatan hidroponik, dan kandang ayam. Pertanian hidroponik akan difokuskan pada komoditas sayur dan buah seperti semangka, tomat, dan cabai. Sementara sektor peternakan akan mengembangkan ayam petelur secara intensif.

Pemdes juga aktif melakukan pembinaan kepada kelompok tani agar SDM lokal siap mengelola usaha ini secara mandiri dan profesional.

Program ini berlangsung di Desa Kota Bangun Ulu, wilayah yang memiliki potensi besar namun selama ini belum tergarap maksimal. Dengan dukungan kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan alokasi 20 persen Dana Desa untuk ketahanan pangan, Pemdes melihat peluang besar untuk menjadikan desa sebagai pionir lumbung pangan di Kukar.

“Kami berharap program ini bisa menjawab kebutuhan desa, kabupaten, hingga nasional. Ketahanan pangan bukan hanya angka, tapi soal masa depan masyarakat,” tegas Khairul.

Lebih dari sekadar proyek, program ini diharapkan menjadi gerakan kolektif yang melibatkan seluruh elemen desa. Jika berhasil, Desa Kota Bangun Ulu bisa menjadi model inspiratif bagi desa-desa lain dalam membangun ketahanan pangan berbasis potensi lokal. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *