11 Pelajar di Bogor Dibina Usai Diduga Hendak Tawuran

BOGOR – Sebanyak 11 pelajar di Kota Bogor diamankan polisi setelah diduga hendak terlibat tawuran di wilayah Bogor Utara. Petugas menyita sejumlah barang bukti berupa dua senjata tajam jenis samurai dan golok panjang (gobang) serta enam sepeda motor.

Kasi Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus, menjelaskan bahwa para pelajar tersebut diamankan oleh anggota Polsek Bogor Utara pada Rabu (29/10/2025) malam, setelah adanya laporan warga mengenai sekelompok remaja yang berkumpul mencurigakan. Polisi segera menuju lokasi dan membubarkan mereka sebelum sempat terjadi bentrok.

“Pada saat dibubarkan, dapat diamankan enam kendaraan roda dua dan dua sajam jenis samurai serta gobang yang ditemukan tidak jauh dari lokasi,” kata Eko, Kamis (30/10/2025).

Eko menuturkan, para pelajar berdalih bahwa mereka berkumpul bukan untuk tawuran, melainkan baru selesai membantu membersihkan rumah salah satu teman yang terdampak banjir di Jalan Arzimar. Namun, situasi berubah ketika kelompok pelajar lain melintas sambil memainkan gas motor dan membunyikan klakson hingga memicu emosi mereka.

“Kesimpulan bahwa informasi dugaan tawuran tersebut tidak benar. Siswa tersebut berkumpul karena baru selesai membantu bersih-bersih di rumah rekannya yang terkena banjir,” ujarnya.

Ia menambahkan, insiden tersebut bermula dari kesalahpahaman yang nyaris menimbulkan keributan antarpelajar. “Ketika kelompok lain lewat sambil memainkan gas motor, para siswa ini terpancing dan sempat mengejar. Namun, karena tidak terkejar, mereka kembali ke lokasi semula,” lanjutnya.

Setelah situasi terkendali, para pelajar tersebut dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan dan diberikan pembinaan. Polisi juga memanggil pihak sekolah serta orang tua masing-masing guna memastikan mereka tidak mengulangi perbuatan serupa.

“Para siswa membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, tidak melakukan tawuran ataupun tindak pidana lainnya. Setelah itu, mereka dikembalikan kepada keluarga dengan disaksikan pihak sekolah,” tutur Eko.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi pihak sekolah dan orang tua untuk memperketat pengawasan terhadap aktivitas para pelajar, terutama saat jam pulang sekolah atau setelah kegiatan sosial. Polisi menegaskan akan terus melakukan patroli di titik rawan guna mencegah aksi tawuran pelajar di wilayah Kota Bogor. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *