Penembakan Brutal di Yunani, Dendam Keluarga Jadi Motif
KRETA – Pulau Kreta kembali diguncang aksi kekerasan bersenjata yang menelan korban jiwa. Dua orang dilaporkan tewas dan sedikitnya sepuluh lainnya luka-luka dalam insiden penembakan terhadap sejumlah rumah di wilayah pedesaan Vorizia, sekitar 52 kilometer dari Iraklio, ibu kota pulau tersebut.
Insiden berdarah ini terjadi pada Jumat (31/10/2025) malam waktu setempat. Sejumlah pria bersenjata menembaki rumah-rumah warga secara brutal. Kantor berita pemerintah ANA melaporkan, “Setidaknya dua orang, termasuk seorang perempuan berusia 50 tahun, tewas setelah orang-orang bersenjata menembaki rumah-rumah di desa Vorizia, sekitar 52 kilometer barat daya ibu kota pulau tersebut, Iraklio.”
Selain dua korban jiwa, setidaknya 10 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Sebagian korban dilarikan ke rumah sakit di Iraklio untuk mendapatkan perawatan intensif. “Setidaknya 10 orang lainnya luka-luka,” lanjut laporan ANA.
Kepolisian Yunani segera menurunkan pasukan bersenjata untuk mengamankan area kejadian. Mereka juga mengevakuasi para korban dan memblokir akses menuju lokasi penembakan guna mencegah bentrokan lanjutan. Menurut laporan setempat, penembakan ini diduga dipicu oleh dendam keluarga yang sudah berlangsung lama — fenomena sosial yang kerap memicu kekerasan di wilayah Kreta.
“Insiden itu terjadi beberapa jam setelah sebuah rumah yang sedang dibangun menjadi sasaran alat peledak,” tulis kantor berita tersebut. Peristiwa peledakan sebelumnya itu diduga berkaitan dengan konflik keluarga yang sama.
Pihak berwenang kini tengah menyelidiki hubungan antara dua insiden tersebut. Sumber kepolisian mengatakan bahwa pelaku kemungkinan berasal dari keluarga yang memiliki sejarah panjang perselisihan dengan korban. Kekerasan semacam ini bukan hal baru di Kreta, mengingat kepemilikan senjata api ilegal masih cukup marak di pulau itu.
Kondisi keamanan pun diperketat. Petugas bersenjata menjaga jalan masuk dan keluar desa, sementara tim forensik memeriksa lokasi penembakan untuk mengumpulkan bukti balistik. Hingga kini, belum ada pelaku yang ditangkap, namun aparat yakin identitas mereka sudah diketahui berdasarkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.
Aksi kekerasan dengan latar belakang dendam keluarga memang masih menjadi tantangan besar bagi aparat keamanan di Kreta. Pekan lalu, seorang pria berusia 23 tahun juga menembak mati pria berusia 52 tahun dalam sebuah pesta di desa di wilayah barat pulau tersebut.
Tragedi ini mempertegas bahwa budaya balas dendam yang diwariskan turun-temurun masih menjadi luka sosial di tengah masyarakat Kreta, sekaligus menyoroti lemahnya pengawasan terhadap peredaran senjata api di Yunani. []
Siti Sholehah.
