Banjir Rendam Bandung Selatan, Warga Diungsikan ke Shelter
BANDUNG – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten dan Kota Bandung dalam beberapa hari terakhir menyebabkan meluapnya sejumlah aliran sungai besar, termasuk Sungai Citarum, Sungai Cikapundung, Sungai Cigede, dan Sungai Cipalasari. Akibatnya, kawasan Dayeuhkolot dan Bojongsoang kembali digenangi air dengan ketinggian yang bervariasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat ratusan kepala keluarga terdampak banjir yang terjadi sejak akhir pekan lalu. Sejumlah warga memilih bertahan di rumah masing-masing, sementara sebagian lainnya terpaksa mengungsi karena ketinggian air semakin meningkat.
Pantauan di lapangan pada Senin (03/11/2025) menunjukkan kondisi genangan air cukup parah di kawasan Jalan Raya Dayeuhkolot. Sejumlah kendaraan kesulitan melintasi ruas jalan tersebut lantaran ketinggian air mencapai sekitar 60 sentimeter. Kendati begitu, sebagian pengendara tetap nekat melintas demi bisa beraktivitas seperti biasa.
Di wilayah permukiman, banjir juga merendam rumah-rumah warga di Kampung Bojongasih dengan ketinggian air berkisar antara 30 hingga 70 sentimeter. Sebagian penduduk setempat memilih mengungsi ke Shelter Desa Dayeuhkolot yang disiapkan oleh pemerintah daerah bersama tim BPBD.
Sementara itu, genangan air juga masih terlihat di sejumlah titik di Kecamatan Bojongsoang. Jalan Raya Sapan dan Kampung Cijagra menjadi dua wilayah yang cukup parah terdampak banjir. “Banjir dipicu hujan deras di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Sehingga debit air sungai Citarum, sungai Cigede, Sungai Cikapundung, Sungai Cipalasari, meningkat dan meluap ke pemukiman warga,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Wahyudin, dikutip dari detikJabar.
Berdasarkan laporan resmi BPBD, terdapat sembilan kampung di Kecamatan Dayeuhkolot yang mengalami genangan. Para warga yang terdampak kini sebagian besar mengungsi di Shelter Desa Dayeuhkolot, sementara sisanya masih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut.
Di Kecamatan Bojongsoang, wilayah yang terkena dampak paling besar berada di RW 10 dan RW 09, Kampung Cijagra. BPBD mencatat sedikitnya 484 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Desa Bojongsoang, terdiri dari 228 KK di RW 10 dan 156 KK di RW 09.
“Total jumlah yang terdampak di Desa Bojongsoang 484 Kepala Keluarga (KK). Ada beberapa warga yang mengungsi di Posko Pengungsian Taman Air Bojongsoang, jumlahnya ada 3 KK, 7 jiwa. 5 dewasa, 1 lansia, 1 balita. Asal pengungsi dari RW 10,” ungkap Wahyudin.
Hingga Senin malam, tim BPBD bersama relawan dan aparat setempat masih terus melakukan pendataan dan pemantauan terhadap debit air. Warga diimbau untuk tetap waspada mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Selain menyebabkan terganggunya aktivitas warga, banjir kali ini juga berdampak pada akses transportasi dan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar. Pemerintah daerah berjanji akan segera menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang mengungsi serta melakukan normalisasi aliran sungai guna mencegah banjir susulan. []
Siti Sholehah.
