Cuaca Ekstrem, Longsor Salju di Nepal Timpa Rombongan Pendaki
                NEW DELHI – Cuaca ekstrem kembali menelan korban di kawasan pegunungan Himalaya. Longsoran salju besar yang melanda sebuah base camp di Nepal bagian timur menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan empat pendaki asing hilang. Peristiwa tragis ini menjadi pengingat akan risiko tinggi yang dihadapi para pendaki di tengah perubahan cuaca ekstrem di wilayah pegunungan dunia tersebut.
Dikutip dari AFP, Selasa (04/11/2025), pejabat senior kepolisian distrik Dolakha, Gyan Kumar Mahato, menyebut longsor itu menghantam rombongan berisi 12 orang yang tengah berada di puncak Yalung Ri, pada Senin pagi waktu setempat.
“Cuaca buruk di distrik Dolakha menunda upaya penyelamatan, tetapi sebuah helikopter kini telah mendarat di lokasi kejadian dan operasi pencarian dan penyelamatan akan dilakukan Selasa pagi,” kata Mahato.
Mahato menuturkan, dari tiga korban tewas yang ditemukan, dua merupakan warga Nepal dan satu warga negara asing. Namun, pihak berwenang belum mengungkapkan kewarganegaraan para korban maupun identitas empat pendaki asing yang masih hilang.
Upaya pencarian sempat terkendala oleh hujan salju dan kabut tebal yang menyelimuti kawasan tersebut. Kondisi cuaca ekstrem di wilayah Himalaya, termasuk Dolakha, diketahui terus memburuk sejak akhir Oktober akibat pengaruh Siklon Montha, yang memicu salju lebat dan longsoran di beberapa jalur pendakian populer Nepal.
Nepal sendiri dikenal sebagai surga bagi para pendaki dunia karena memiliki 10 dari puncak tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest. Namun, setiap musim gugur, risiko pendakian meningkat akibat suhu dingin ekstrem, hari yang lebih pendek, serta kondisi medan yang lebih berbahaya dibandingkan musim semi yang biasanya ramai oleh ekspedisi.
“Musim gugur memang lebih sepi, tetapi risiko longsor dan badai salju jauh lebih besar,” ujar seorang pejabat pariwisata lokal kepada media setempat. Ia menambahkan, tim penyelamat kini bekerja sama dengan pihak militer Nepal untuk mempercepat proses pencarian sebelum kondisi cuaca kembali memburuk.
Tragedi di Yalung Ri ini bukan satu-satunya dalam beberapa hari terakhir. Pekan lalu, dua pendaki asal Italia juga dilaporkan hilang saat melakukan pendakian di puncak terpencil wilayah barat Nepal. Pemerintah Nepal kini memperingatkan seluruh ekspedisi agar menunda kegiatan pendakian hingga kondisi cuaca kembali stabil.
Peristiwa ini menambah daftar panjang korban di pegunungan Himalaya, sekaligus menjadi peringatan bahwa petualangan di atap dunia menuntut kewaspadaan dan kesiapan ekstra menghadapi alam yang tak terduga. []
Siti Sholehah.
