3 Mahasiswa UIN Walisongo Tewas Hanyut di Sungai Kendal
KENDAL — Petualangan wisata alam enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang) di Sungai Singorojo, Kendal, berakhir tragis. Ketika asyik menikmati kegiatan tubing, mereka terseret arus deras sungai pada Selasa (04/11/2025) siang. Tiga di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Kapolsek Singorojo AKP Sudali menjelaskan bahwa ketiga korban yang telah ditemukan terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Ketiganya telah dievakuasi ke Puskesmas Singorojo untuk penanganan lebih lanjut.
“Ada tiga korban yang sudah ditemukan dan jenazah sudah dievakuasi di Puskesmas Singorojo. Untuk jenazah ketiga lagi proses evakuasi,” kata Sudali, dikutip dari detikJateng.
Peristiwa maut itu bermula ketika rombongan mahasiswa tersebut melakukan kegiatan tubing Jolinggo, sebuah wisata arus sungai yang populer di kawasan Kendal. Namun, cuaca saat itu sedang tidak bersahabat—hujan deras mengguyur wilayah tersebut dan membuat debit air sungai meningkat tajam. Arus yang semula tenang berubah deras dan menghanyutkan keenam mahasiswa tersebut.
Menurut laporan warga, sungai tersebut diduga menerima banjir kiriman dari wilayah hulu, yang datang secara tiba-tiba. Akibatnya, para korban tidak sempat menyelamatkan diri ketika arus semakin kuat.
“Korban pertama ditemukan di bawah jembatan Kaliringin Kecamatan Singorojo, korban kedua di Banyuringin Kecamatan Singorojo. Kalau yang korban ketiga ini tidak jauh dari TKP-nya,” jelas Sudali.
Hingga sore hari, tim gabungan dari BPBD Kendal, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan setempat masih melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai. Pencarian difokuskan pada beberapa titik rawan seperti tikungan sungai, bendungan kecil, dan area dengan pusaran air kuat.
Kabar duka ini menyelimuti civitas akademika UIN Walisongo Semarang. Pihak kampus turut berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memastikan proses pencarian tiga mahasiswa yang belum ditemukan berjalan optimal serta mendampingi keluarga korban.
Warga sekitar berharap kejadian ini menjadi pengingat bagi pengelola wisata alam dan masyarakat agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem. Kegiatan wisata di sungai seharusnya dihentikan sementara ketika curah hujan meningkat untuk menghindari kejadian serupa. []
Siti Sholehah.
